Hai
guys, lama kali lah kita gak jumpa. Apa kabar? Masi pada hidup kan? Baik deh,
gue mau ngepost something cute today,
tentang om-om. Ha ha ha, karena pesona om-om itu lebih terpancar daripada
pesona terong-terongan -_-!. Bagaimana bisa? Oke, bakalah gue terangin entar
kenapa om-om itu lebih terpancar pesonanya.
Nah,
om-om disini juga gak semua yang nongol didepan mata kita yang bisa disebut
om-om ganteng. Kan penilaian ganteng dan cantik itu relative & subjective. Oh sebentar deh, sebaiknya kita terjemahin dulu om-om ganteng
dan seberapa batas umur yang pantas buat dipanggil om? Oke, om/paman dalam
artian sempit adalah sebutan untuk seseorang yang merupakan kakak atau adik
dari ayah dan ibumu. Itu adalah arti keturunan dari orang tua yang selalu
menjelaskan demikian. Sementara om dalam arti yang luas (menurut gue) adalah
seseorang yang sudah berumur diatas 25 tahun
dan sudah memiliki pekerjaan yang ‘keren’. Misalnya, actor, teacher, hairstylish, designer, businessman, chef or anything that you think it will be cool.
Keren disini dapat diartikan banyak hal, misalnya dapat berbahasa asing, dapat
memainkan alat musik, memiliki keahlian yang dapat membuat kamu terpukau atau
semacamnya. Keren juga dapat dilihat dari bentuk wajah dan gaya berpakaian.
Rahang yang tajam dan hidung mancung dapat dijadikan sebagai nilai tambah
ukuran keren itu sendiri. Gaya pakaian juga masuk dalam kategori keren ya guys,
why? Banyak banget orang itu nilai
seseorang dari penampilan (luar/cover) nya. Misal nih, ada seorang om pakai
krafat warna biru polkadot, celana warna cerah skinny, kemeja bunga-bunga, jatuhnya bukan om ganteng tapi om
terong-terongan. At least om-nya pake
kaos oblong (no V-neck) dengan
bawahan celana pendek (no skinny)
atau jeans panjang gitu deh ya. Om-om ganteng itu tidak suka mencari perhatian
karena secara alamiah keberadaan mereka sudah menjadi perhatian. Beda lagi
dengan keberadaan terong-terongan, apa yang nempel di tubuh mereka itu
menggunakan warna mencolok dan malah terkesan -alay- dan gak match dengan kondisi lingkungan mereka
berada.
Nah,
ini ada beberapa hal mengenai –Bagaimana bisa pesona om-om lebih terpancar pesonanya
dari terong-terongan?–
Note: Menurut gue loh ya!
Note: Menurut gue loh ya!
Pertama,
They
have beard
Yes,
Jenggot. Kita terjemahin dulu jenggot dalam satu pemahaman. Bukan jenggot tebal
panjang yang bisa dicatok dan bisa dikriting! Bukan jenggotnya Tuan Vladimir Lenin juga
guys. Maksudnya punya jenggot disini adalah bakal-bakal bulu yang masih -on
the way- buat tumbuh. Jadi masih yang kyut abu-abu nonggol di dagu gituh. Lalu
kalian tau gak kenapa beard ini bisa memancarkan pesona?
Karena bulu-bulu yang –on the way– itu akan membentuk batas tumbuhnya
mengelilingi bibir si empunya. Jadi, tiap si pemilik jenggot ngomong atau
ngucapin satu kata dari bibirnya sudah kebentuk seksi karena bakal jenggotnya
tersebut.
Sementara
terong-terongan itu muka mulus bersinar, licin, dan ah terlalu iri dengan
kehalusan wajah mereka. Mungkin karena itu jug ague gak suka sama mereka, kalah
cantik *eh*. Mereka belum punya jenggot, masih bakal kumis yang bikin geli
kalau diliatin. Ergghhh
Kedua,
They
have big sound.
Yes,
suara yang menggelegar. Duh hati ini akan berdegup-degup gak jelas tiap mereka
ngomong. Suara yang besar itu seolah memberi arti memimpin dan bisa mngayomi
(menurut gue), juga suara yang menggelegar itu mempunyai kuasa atas orang yang
diajaknya bicara. That’s why om-om
ganteng always have their impression side. Aaaaaaakkk
Ketiga,
They
have earned money.
Yes, this is the special charming
sides of an om, they already work. Usia yang cukup
matang untuk berumah tangga, pekerjaan yang mapan, penampilan yang menarik, sungguh
sosok yang menjadi idaman. Tapi gue dan kalian harus do’a. Hah? Do’a? Yah,
berharap sosok yang sesempurna itu bukan homo. -_-! Kan sayang banget udah
dipuji-puji ganteng, eh sukanya sama yang ganteng juga. Kan sedih nanti jadinya.
Ah
segitu aja deh gosipin om-om gantengnya. Soalnya kalau dilanjutin gue khawatir
gak ada akhirnya. Eh, anyway tetangga
gue ada yang ganteng loh, om-om juga. Dan gue baru sadar setelah 5 tahun pindah
rumah dan begonya dia adalah tetangga gue. Mungkin karena rumahnya jauh dari
rumah gue, sekitar 7 rumah dari rumah gue. Well,
sayang se sayang sayangnya sayang, dia sudah menikah dan punya anak. Hiks,
kenapa dia menebarkan pesonanya saat gue baru tahu setelah dia udah nikah dan
punya anak? Ah sial sekali om itu.
Baiklah
gue terlihat semakin desperate dan pathetic. Kita akhiri semua sampai
disini.
Sekian
dan Terimakasih
~With
Love~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar