5/11/2014

Taman Bungkul dalam Beberapa Jam (saja)

Hai guys, I miss you to the max. But just so you know, I’m lying. No no, I’m missing you, for real.
Minggu ini kebetulan gak pulang kampong. Jadi ikut temen nih ceritanya ke Taman Bungkul, acara rekor murinya Walls itu loh, dan you know what, big terrible happened! Yakali mau ngantri, rusak lah semua taman gegara berebut ambil kupon. Kita (aku dan temenku berdua) yang datangnya jam 7-an disana cuman ngedapetin tamannya sudah porak poranda. Akhirnya acara Wallsnya di berhentiin. We tought that the coordination full of mess! They can’t manage mass populations yang gak ketebak bakal segitu banyaknya. Eman banget rek! Sumpah.
Dan demi apapun sampah menggunung. Yang lebih parah lagi, saking sesaknya pengunjung, gedung Graha Wonokoyo sebesar itu yang awalnya bersih total menjadi tempat sampah. Dimana orang-orang yang duduk dan santai disana meninggalkan bekas tempat minum dan makan tanpa dosa. It means what? Tukang sampahnya adalah pengunjung, dan tukang bersihnya adalah yang sapu-sapu! Jadi, jangan you all guys ever call tukang bersih itu tukang sampah. Karena yang tukang sampah adalah yang suka buang sampah sembarangan.
Sungguh Taman Bungkul yang bahkan masuk taman terbagus di Asia menjadi sampah masyarakat hanya dalam waktu beberapa Jam! Itu TRAGIS!. Dan MIRIS! Oh Indonesia, sadarlah wahai manusianya yang gak bisa sayang sama alamnya, at least buang sampah di tempatnya gitu. Atau kalau lagi jauh sama tempat sampah, kan bisa deh bungkus sampahnya itu dipegang dulu nyari tempat sampah, atau dikantongin bawa pulang, dibuang ditempat sampah rumah. Hell-oooowwww bukan sambil jalan melenggang tangannya buang sampah dan pura-pura gak bersalah. Sucker.
Semoga kejadian tadi pagi bisa jadi pelajaran ya buat rakyat Surabaya buat sayang sama Kotanya, atau setidaknya sayangilah Taman Bungkul, kan buat kumpul sama keluarga bagus, pewe. Lah kalau dirusak gini? Kalian nyalahin siapa? Pemerintah kota? Orang kalian yang ngerusak yang disalahin siapa?. Semoga rakyat Surabaya atau rakyat-rakyat yang lainnya punya kesadaran yang buat sayang sama tumbuhan’s yang udah diinjak-injak.

Yah, ini adalah kedua kalinya seumur hidup ke Taman Bungkul, dan sumpah teriris rasanya menyaksikan ulang ratusan orang tadi pagi. Hmmmm, semoga pemerintah kota Surabaya diberi kesabaran, Ameen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar