2/12/2014

Nineteen



12 Februari adalaha hari kelahiran gue, btw. Terus kenapa? Gapapa gue mau ngasih tahu aja. Makasih temen-temen, sahabat, saudara, bokap-nyokap, adeks-ku buat ucapan “Selamat” bertambah tua—meski itu sedikit menyedihkan. Jangan tanya kenapa! Kalian pasti ngerasa semakin dekat dengan ajal, dan demi apa bekal gue masih kurang buat jadi kesaksian di akhirat.
Ibadah gue apa kabar? Yaampun, sholat fardhu iya lengkap. Sunnahnya? kalau ingat. Itupun kalau iya sholatnya –sah-, kalau gak? Oke itu urusan nanti sama Allah. Sekarang adalah saatnya buat benerin ibadahnya, perbaiki tingkah laku yang suka slengekkan gak bener. Amin, semoga niatan baik gue, dijabahin sama Allah. Allahu akbar
Gue masih terus belajar mensyukuri. Karena gue masih dikasih kesempatan buat hidup, itu artinya buat semakin banyak lagi berbuat baik sama sesama, semakin belajar menghargai hidup, semakin belajar bagaimana menyayangi dan mencintai orangtua dan keluarga—dengan benar. Dan masih banyak semakin-semakin yang lain. Berterimakasih terhadap apa yang kita—maksudnya itu gue dan loe-loe pada—miliki, termasuk berat badan. -_-! Gue berusaha dan harus mansyukuri pemberian Allah. Dan berat badan bertembahlah yang membuat celana-baju-mukena-daleman menjadi gak muat -_-! dan musti nyari baru. Itu nyebelin. Tapi gapapa, gue masih dikasih ‘kesehatan’ yang gak bisa dibeli.
Jangan tanya berat badan gue. Kenapa? Karena kadang-kadang pertanyaan tentang berat badan buat cewek (gue cewek, btw) adalah pertanyaan yang s e r I u s. Itu bakal jadi isu sensitive buat mereka cewek-cewek. Kalian gak mau ditendang sama empat kaki kuda kan? Yaudah gausah nanya berat badan gue. Semoga di umur yang ke-19 ini berat badannya gak naik, AMIN. Menyedihkan kan kalau harus beli baju baru, celana baru, hanya karena kesempitan, itu adalah pemborosan tingkat kerajaan lemak. -_-!
Yang jelas gue berterimakasih kepada teman-teman yang absurnya minta ampun, sawry guys but I love you so much!. Kalian bikin hari-hari gue di tahun ke-18 kemarin adalah indah. Berwarna, dan sedikit berlebihan ketawa. Oke, it was fun enough. Super fun malahan. He he perlu gue sebutin siapa aja mereka? Gausah deh ya, gak cukup lima puluh halaman buat nyeritain mereka. Eh tunggu, tapi mereka punya kelompok belajar bareng, kalian mau tahu namanya apa? Namanya ‘Kelompok Belajar Absurd’, itu karena kita semua yang ada dalam kelompok belajar itu adalah orang-orang yang aneh, santai, dan demi apapun penuh drama didalamnya. *ngakak* Tapi so far too good lah to enjoy this wild world. I love You, guys.
Terus ada lagi, temen-temen SMA gue. Gue pernah SMA? Jangan bercanda! Tentu saja pernah. Mereka mendoakan aku supaya bertambah lemak dan dilindungi Allah. Karena mereka berpikir pertambahan lemak di tubuh gue adalah bentuk perlindungan Allah terhadap gue, ada-ada aja. Tapi thanks, guys. I love you too. You are too much fun, and I’ll miss everything that will remind me of you, guys. Start from our SMAM, Pak Iskak’s baso, and all the crazy things that done before. *lol
Thanks buat keluarga di dunia maya, dimana mereka adalah indah. Kita selalu bersama meski tak pernah bertemu. Kita selalu rindu meski tak pernah bertemu. Kita selalu bertengkar meski tak pernah bertemu. Kita selalu tertawa bersama meski tak pernah bertemu. Karena semuanya di dunia maya. Tapi tak semuanya semu. Tapi jujur, mereka adalah keluarga kecilku. Love You, guys. 
Sekarang gue udah kuliah, bakalan semester 4 (semoga gak jadi disuruh cuti sama dokter) -_-! Amin. Biar ketemu teman kuliah yang gak usah gue sebutin kalau mereka gokil. Itu apa? Anggap itu gue keceplosan. Gak bakal kerasa uji petik dan jurnal tiap minggu—tapi itu gak sepenuhnya benar. Tapi, mereka semuanya baik dan nyenengin.


Itu adalah warna kehidupan gue, 19 tahun bukanlah waktu yang singkat buat hidup di dunia yang, busyet gue gak bisa ngejelasin gimana jahatnya dia—dunia. Semoga gue selalu berpegang pada tauhid—Islam—dan istiqomah di jalan Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. Barakallah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar