12
Februari adalaha hari kelahiran gue, btw. Terus kenapa? Gapapa gue mau ngasih
tahu aja. Makasih temen-temen, sahabat, saudara, bokap-nyokap, adeks-ku buat
ucapan “Selamat” bertambah tua—meski itu sedikit menyedihkan. Jangan tanya
kenapa! Kalian pasti ngerasa semakin dekat dengan ajal, dan demi apa bekal gue
masih kurang buat jadi kesaksian di akhirat.
Ibadah
gue apa kabar? Yaampun, sholat fardhu iya lengkap. Sunnahnya? kalau ingat.
Itupun kalau iya sholatnya –sah-, kalau gak? Oke itu urusan nanti sama Allah.
Sekarang adalah saatnya buat benerin ibadahnya, perbaiki tingkah laku yang suka
slengekkan gak bener. Amin, semoga niatan baik gue, dijabahin sama Allah. Allahu akbar
Gue masih
terus belajar mensyukuri. Karena gue masih dikasih kesempatan buat hidup, itu
artinya buat semakin banyak lagi berbuat baik sama sesama, semakin belajar
menghargai hidup, semakin belajar bagaimana menyayangi dan mencintai orangtua
dan keluarga—dengan benar. Dan masih banyak semakin-semakin yang lain.
Berterimakasih terhadap apa yang kita—maksudnya
itu gue dan loe-loe pada—miliki, termasuk berat badan. -_-! Gue berusaha dan
harus mansyukuri pemberian Allah. Dan berat badan bertembahlah yang membuat
celana-baju-mukena-daleman menjadi gak muat -_-! dan musti nyari baru. Itu
nyebelin. Tapi gapapa, gue masih dikasih ‘kesehatan’ yang gak bisa dibeli.
Jangan
tanya berat badan gue. Kenapa? Karena kadang-kadang pertanyaan tentang berat
badan buat cewek (gue cewek, btw) adalah pertanyaan yang s e r I u s. Itu bakal
jadi isu sensitive buat mereka cewek-cewek. Kalian gak mau ditendang sama empat
kaki kuda kan? Yaudah gausah nanya berat badan gue. Semoga di umur yang ke-19
ini berat badannya gak naik, AMIN. Menyedihkan kan kalau harus beli baju baru,
celana baru, hanya karena kesempitan, itu adalah pemborosan tingkat kerajaan
lemak. -_-!
Yang
jelas gue berterimakasih kepada teman-teman yang absurnya minta ampun, sawry guys but I love you so much!.
Kalian bikin hari-hari gue di tahun ke-18 kemarin adalah indah. Berwarna, dan sedikit
berlebihan ketawa. Oke, it was fun enough.
Super fun malahan. He he perlu gue sebutin siapa aja mereka? Gausah deh ya, gak
cukup lima puluh halaman buat nyeritain mereka. Eh tunggu, tapi mereka punya kelompok
belajar bareng, kalian mau tahu namanya apa? Namanya ‘Kelompok Belajar Absurd’,
itu karena kita semua yang ada dalam kelompok belajar itu adalah orang-orang
yang aneh, santai, dan demi apapun penuh drama didalamnya. *ngakak* Tapi so far too good lah to enjoy this wild world. I love You, guys.
Terus ada
lagi, temen-temen SMA gue. Gue pernah SMA? Jangan bercanda! Tentu saja pernah.
Mereka mendoakan aku supaya bertambah lemak dan dilindungi Allah. Karena mereka
berpikir pertambahan lemak di tubuh gue adalah bentuk perlindungan Allah
terhadap gue, ada-ada aja. Tapi thanks,
guys. I love you too. You are too much fun, and I’ll miss everything that will
remind me of you, guys. Start from our SMAM, Pak Iskak’s baso, and all the
crazy things that done before. *lol
Thanks
buat keluarga di dunia maya, dimana mereka adalah indah. Kita selalu bersama
meski tak pernah bertemu. Kita selalu rindu meski tak pernah bertemu. Kita
selalu bertengkar meski tak pernah bertemu. Kita selalu tertawa bersama meski
tak pernah bertemu. Karena semuanya di dunia maya. Tapi tak semuanya semu. Tapi
jujur, mereka adalah keluarga kecilku. Love You, guys.
Sekarang
gue udah kuliah, bakalan semester 4 (semoga gak jadi disuruh cuti sama dokter)
-_-! Amin. Biar ketemu teman kuliah yang gak usah gue sebutin kalau mereka
gokil. Itu apa? Anggap itu gue keceplosan. Gak bakal kerasa uji petik dan jurnal
tiap minggu—tapi itu gak sepenuhnya benar. Tapi, mereka semuanya baik dan
nyenengin.
Itu
adalah warna kehidupan gue, 19 tahun bukanlah waktu yang singkat buat hidup di
dunia yang, busyet gue gak bisa ngejelasin gimana jahatnya dia—dunia. Semoga gue
selalu berpegang pada tauhid—Islam—dan istiqomah di jalan Rasulullah, Nabi
Muhammad SAW. Barakallah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar