Hai, hari
ini adalah sabtu. Menurut gue, sabtu adalah hari yang sangat pendek. Karena dia
adalah awal dari weekend. Dan sekolah
maupun instansi pemerintah banyak yang libur, artinya hari libur sebelum hari
minggu.
Hari ini
gue pergi lagi ke Jl.Teuku Umar, Bojonegoro. Kalian tau nggak gue ngapain?
Bener sekali! Gue jualan lontong. Jangan bercanda, nggaklah. Gue pergi kencan.
Yah walaupun sebenarnya gue kencannya sama C8H10N4O2. Itu adalah rumus
molekulnya. Kalian tahu nggak siapa dia? Gula? Sembarangan! Bukan, gula kan
rumus molekulnya C12H22O11. Nah itu apa? Kalian mau tahu? Dia adalah sesuatu yang
memiliki keseksian diatas rata-rata. Wow. Dia adalah kopi. Yaelah, kopi aja
pake acara ada molekulnya segala. Terus gue ngapain sama dia? Gue meraba-raba dia,
menjejal dia, dan melumuri semua mulut cangkirnya dengan air liur gue. Namanya
juga kopi, mau diapain lagi kalo gak diminum sampe abis? Buat bobok? kagak
bisa. Tapi, kata salah satu temen gue—orang pati-jawa tengah sana—kopi bisa
dipakai buat campuran sambel. Ah what the
heck, penasaran sih sama rasanya. Tapi nggak sekarang deh ya.
Yang
hebatnya lagi, gue tahu nama cafenya, Tamosa. Akhirnya, setelah dua kali gue
ngopi sekarang apal juga nama cafenya. Keren gak tuh, tadi iseng-iseng nanya
mas-mas ganteng yang nganterin kopinya, apa arti tamosa?
“Mas,
permisi. Mau nanya. . .” Masnya senyum seribu pepsod*nt dan aku syok, giginya
putiiiiihh maaan! “Arti Tamosa apa sih, mas?” Kemudian muka masnya yang tadi
sebelum gue nanya bersinar seperti rihanna, nah setelah gue tanya, mukanya jadi
ijo, macam nahan cepirit aja.
“Eh. . .
gatau, mbak. Permisi” Kemudian mas-nya pergi. Itu adalah jawaban yang paling
bikin kalian gemas, ingin mencongkel gigi masnya. Iya kan? Sama aja kayak
kalian nanya ke pacar kalian “Ehm, sayang, aku artinya apa sih buat kamu?”
Kemudian pacar loe jawab “Eh. . . gatau, kamu siapa ya?” dan loe langsung ayan
saat itu juga. Gue juga sering sih jawab pertanyaan yang juga dengan “Gatau,
mana kutahu, ah tanya aja sama google” Grrrr, at least masih kasih alternatif lah. Walaupun bocah TK juga bisa
jawab macam gitu. Oke, kita lupain aja arti Tamosa yang semakin menyebar
virusnya kemana-mana.
Balik
lagi, gue kali ini beli Cappucino hangat sama coffucino ice cream (Coffe cappuccino ice cream).
Sungguh hangat
dihari hujan. Sebenarnya gue gak sepenuhnya sendiri. Adek gue ikutan. Dia makan
ayam sama orange squash. Yah, gak
ganggu kencan gue. Dia cukup lahap makan ayamnya, sampe-sampe tulangnya juga
dimakan, gue bingung sebenarnya apa maksud dia makan tulang ayam? Oke lupakan
saja.
Gue minum
es krim kopi capucino dulu, setelah abis, baru cappuccino hangatnya. Dan
subhanallah, buihnya menggoda. Oke selesai. Hujannya makin deras, btw. Jadi gue
sama adek ngendon di kafe, nunggu hujannya reda, pasti. Gue gak ada kerjaan.
Adek gue mulai bosan duduk di kursinya, dia pergi ke teras kafe, masih ada kanopinya
sih, jadi dia gak kehujanan. Dan kalian tahu apa yang terjadi selanjutnya? Adek
gue joget, Ya Allah, malunya hamba. Ini adalah muka dia sebelum joget-joget di
teras kafe.
Maksud dia apa coba joget-joget? Yaelah, ini
pasti gegara lagu ‘pokoke joget’ sialan itu. Ah, gue pura-pura gak kenal sama
dia. Kemudian lagunya ganti owlcity yang Angel. Dan dia ikutan nyanyi? Super
sekali dia bisa lagunya owlcity, oke gue gak malu lagi punya adek kayak dia,
meski sering malu-maluin sih. ha ha ha ß itu
ketawa loh ya. Kalian jangan ngira itu nangis.
Entah
hujannya sudah selesai, atau adek gue yang joget-joget tadi penyebab
berhentinya hujan, yang jelas, gue langsung pergi setelah hujannya berhenti,
tentu saja sama adek gue. Naik motor, dan kita pulaaaaaaang. Sampai ketemu
lagi, Tamosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar