6/01/2014

Stairs

Stairs, I'd like to capture it. It has tought us well about live in life.
Tangga memiliki anak tangga. Saat memutuskan untuk berada di puncak anak tangga. Maka terlebih akan melewati puluhan bahkan ratusan anak tangga dahulu. Bukankah itu manis?

Hidup memiliki tantangannya. Hidup memiliki tingkatannya. Semakin tinggi tingkatan maka semakin berat tantangan yang akan dihadapi. Bukankah itu seperti pepatah yang entah siapa yang mengatakan? Anggap saja kita meminjam kalimatnya untuk menyampaikan inginku menjelaskan tentang tangga dan anak tangga yang berhubungan dengan hidup (ini).

Saat sudah melampaui tantangan awal, maka dapat bernapas lega dan tersenyum atas hasil yang diperoleh dengan usaha kerasnya. Yah, namanya manusia. Pasti ada rasa kurangnya. Karena kebanyakan dari mereka seolah melupakan tatapan ke bawah dan hanya terus menatap ke atas. Yang sebenarnya bisa dikatakan cukup namun sifat manusia yang tak mudah itulah yang membuatnya terus berusaha untuk mencapi titik paling puncak dari tangga yang dia tuju. Maka mereka akan terus berupaya untuk terus mencari puncak yang mereka mau. 

Kehidupan manusia juga tidak sama. Begitupun tangga dibangun juga berbeda. Berbeda tinggi dan fungsinya. Saat tangga itu memiliki anak tangga yang lebih banyak, maka butuh waktu yang lebih lama. Seperti halnya, semakin tinggi prioritas puncaknya maka semakin berat usaha dan upaya untuk menghadapi tantangan dan rintangan yang siap menghadang. Toh nanti hasil akhirnya dinikmatin juga. Yang penting jangan lupa, semuanya gak bakal dibawa mati sih.

Nih ada lagi, tangga yang lain. . .
Setiap tangga punya keindahannya masing-masing. Begitupula dengan hidup. Mereka punya keindahan dan kesenangannya sendiri. Bukankah dikatakan oleh seseorang, yang menentukan hidupmu bukanlah orang lain melainkan dirimu sendiri, dengan apa yang kamu baca, dengan siapa kamu berbincang, dan seperti apa keyakinanmu pada Tuhanmu....

Dua tangga di atas masih memberi pegangan saat kamu merasa lelah dan butuh penopang, maka ada pegangan disisi kanan dan kirinya. Maka kamu tidak perlu takut terjatuh, melangkahlah pasti dengan takadmu. Yang hebatnya lagi adalah mereka yang menapat anak tangga demi anak tangga, dengan pelan-pelan, tanpa pegangan, dan semuanya berjalan smooth, karena mereka hati-hati. Meskipun sempit dan menegangkan, tapi bukankah sudah ada niat disana untuk sampai di puncak....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar