Berterimakasih ke orang
tua adalah salah satu bentuk rasa syukur. Rasa syukur karena masih diberi
kesehatan. Karena masih diberi kebahagiaan yang demi apapun tidak bisa dibeli dengan
uang. Yah meskipun tidak bisa dipungkiri, orang hidup kebanyakan bukan mencari
uang dengan kebahagiaan tapi mencari uang untuk kebahagiaan.
Anak pertama, kakak
perempuan yang sangat menyayangi keluarganya, meskipun disadari dia tidak
begitu dekat dengan keluarganya. Karena keluarganya memang bukan tipe keluarga
yang romantis dan konyol, melainkan keluarga yang dingin dan demokratis. Dengan
perndidikan agama yang diajarkan oleh orang tua, segenap hati sang kakak
perempuan itu mengabdikannya. Menjaga tanggung jawab, rasa kebebasan demokratis
yang diberikan orang tuanya kepadanya. Bukankah itu impas? Omong kosong
mengatakan impas! Tidak sadarkan berapa uang yang telah orang tuamu keluarkan
untuk membiayaimu? Dan kamu masih belum pernah memberi mereka sepeserpun. Oh,
meskipun orang tua tidak pernah sama sekali mempermasalahkan hal tersebut, tapi
bukankah itu manusiawi membicarakan keuangan keluarga untuk saling tahu bahwa
nyari duit itu susah.
Nyari duit itu susah.
Yes, definitely!
Orang tua kakak
perempuan itu sering mengatakan,
“Uang yang dikeluarkan
untuk kamu adalah memang jatah kamu. Tuhan sudah menyiapkannya buat kamu lewat
kami (parents)”
Tapi tetap saja, kakak
perempuan itu selalu merasa marah dengan dirinya sendiri, meskipun sudah
belajar dan berusaha sebaik-baiknya, tapi tetap saja belum mendapatkan hasil yang
memuaskan. Oh God, forgive that sister to
miss her parents everyday. They are the best parents! Only mine. She always love
them to the max.
Semoga suatu saat
usahanya yang dilakukan selama ini memberikan hasil yang sebaik-baiknya. Baik
buat keluarga dan semuanya. Kakak perempuan itu sangat mencintai keluarganya,
bahkan dia sering dimarahi karena tidak merawat kesehatan dirinya dan terlalu
mementingkan keluarga, karena memang sesungguhnya yang ingin dia bahagiakan
adalah keluarganya.
“Lalu bagaimana kamu
ingin membahagiakan keluargamu kalau kamu tidak dapat menjaga kesehatan kamu
untuk keluargamu?” Kalimat itu yang selalu mengiang di telinga. Sungguh orang
tua dimanapun, tidak ada satupun diantara mereka yang ingin anaknya sedih,
terluka, dan bahkan menangis. Mereka selalu ingin anaknya bahagia dan
tersenyum.
Oh, kakak perempuan itu
sekarang sedang menangis. Menangis karena dia menyadari betapa keluarganya
sangat mencintai dia. Dia yang selalu merasa ada banyak yang lebih beruntung
dari dia. Tapi apakah kalian tahu, diluar sana sungguh terlalu banyak hamba Tuhan
yang tidak mendapatkan keberuntungan seperti apa yang kamu dapatkan. Tuhan
selalu menyadarkan hambanya dengan beribu jalan yang dimilikinya.
Rasa syukur kepada Tuhan
tak pernah bisa dilupakan dengan sisa umur yang tambah tahun tambah kurang,
semoga dapat selalu membahagiakan keluarga yang senantiasa menyayangi tanpa
pamrih apapun. Tanpa menginginkan bayaran. Perasaan itu sudah alamiah. Bukan
senyum yang dipaksakan kepada orang lain hanya untuk mendapatkan pujian atau
sesuatu yang duniawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar