5/20/2014

Manusia dan Dunianya

…karena setiap manusia punya warnanya
Manusia bukanlah diciptakan untuk saling mengerti. Bukan hanya mau untuk dimengerti. Bukankah ketidakadilan ada untuk kata adil. Yah manusia ada untuk memegang hak, wewenang, dan inginnya untuk apapun. Karena ketidakbaikan ada untuk kebaikan. Karena keburukan ada untuk kesempurnaan. Bahwa sesungguhnya tidak ada manusia yang sempurna. Bukankah setiap manusia punya kelemahan. Lalu untuk apa memaksa jika kamu memang sudah berusaha.
Manusia lahir dengan keluarganya, baik itu diketahui ataupun tidak. Baik itu dihardik atau dipuja. Baik itu berada di atas batas atau di bawah batas bahkan bisa saja berada tepat di batas. Oh Tuhan terlalu pandai untuk menciptakan keberagaman. Dan sejatinya tidak ada satu manusia pun yang menyerupai manusia lainnya. Melainkan semua berbeda, meskipun kembar identik sekalipun. Karena perbedaan ada untuk persamaan dan saling melengkapi. Keberagaman ada untuk kesatuan dan pegangan bersama. Untuk mosi saling percaya.
Tapi sadarkan keadaan dunia semakin menyedihkan. Mengerikan. Menggelisahkan. Menakutkan. Menjerumuskan. Manusianya pun. Politik terkadang terlalu berkuasa. Perasaan terkadang hanya imbuhan, atau bahkan kerap kali hanya untuk pelengkap. Tidak terlalu dipermasalahkan. Manusia selalu mempermasalahkan kekuasaan. Tanpa disadari kekuasaan dan kasta itu eksis. Meskipun semua mulut membual dengan kata demokratisasi dan holy shit seanak peranakannya. Sulit mempercayai manusia. Karena otak manusia sudah terkontruksi dengan lingkungan yang kerap membohongi. Bukankah semua sama, sama-sama merasa khawatir akan dibohongi.
Omong kosong jika mengagungkan pikiran positif. Toh kamu punya Tuhan, mintalah pada Tuhanmu. Sesungguhnya Tuhanmu tidak akan marah mendengarmu meminta dan memohon. Lalu dia akan marah saat kamu menangis dan berlutut hanya saat kamu seolah sedang diuji. Sementara melupakan saat kamu bersenang-senang dengan uang dan duniamu. Manusia lebih mementingkan individunya sendiri lalu untuk apa hidup berdampingan maka itu adalah saatnya kamu mendekatkan diri pada Tuhan. Karena apa, di Kitab pun sudah tertulis manusia akan membutuhkan manusia lain untuk menjaga bumi sebagai khalifah Tuhan. Tapi sayangnya sikap manusia terlalu bejat untuk mengakui keberadaan Kitab dan lebih angkuh dengan kesibukan dan kesenangannya.

karena dunia punya kuasanya…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar