I
Miss Me
Beberapa
mengatakan banyak yang berubah dari seorang Fa’id. Seorang yang katanya ceria,
menghibur, dan menyenangkan, berubah menjadi sosok yang dingin, melelahkan, dan
menjengkelkan. Bahkan diri sendiri tidak bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Banyak yang ingin diceritakan, tapi tak tahu akan dimulai dari mana. Dan diri
sendiri (aku) juga merindukan sosok-ku dulu. Aku sudah lupa seperti apa aku
yang dulu, but I just felt that I’m not
that fun and amuse.
Terkadang
hati manusia mengatakan kebohongan dan menyimpan rahasia untuk dirinya sendiri.
Memang itu haknya untuk menyimpannya sendiri tanpa berbagi. Namun, tahukan kamu
bahwa begitu banyak yang khawatir terhadapmu. Kamu kenapa? Kenapa begitu?
Apakah ada yang salah? Sakit? Disebelah mana? Nobody’s know. Wahai sosok yang berubah, janganlah menyakiti
dirimu. Bukankah kamu sendiri selalu mengatakan ‘Life only one, do it right,
then you will doing good’, terkadang aku menyumpahi diri sendiri, mengapa
begitu mengelukan kalimat itu.
Seorang
paman yang kukasihi mengatakan. . .
“Hey,
kamu kenapa? Mana keponakanku yang dulu? Ih sekarang mainnya diem-dieman. Ada
apa sayang?”
“Hah?
Gak ada apa-apa deh, om.”
“Ih,
padahal baru satu tahun lalu kamu selalu tersenyum tiap jalan sama om. Sekarang
malah jaga jarak gini.”
Semua
itu terjadi tanpa sadar, dan aku tak pernah tahu ada apa. Mengapa itu terjadi?
Bagaimana aku tak menyadari perubahan pada diriku sendiri? Apakah aku terlalu
asyik melupakan? Ataukah aku hanya mencoba menhindari untuk peduli? Tuhan,
salahkah jika hamba mengakui akan ketidakpahaman ini?
Sesungguhnya
hati manusia yang paling mengerti satu-satunya adalah Tuhan. Maka bukankah
memang sepantasnya kamu tidak menangisi perubahanmu? Untuk apa? Toh Tuhan masih
memberi kebahagiaan buat kamu, bukankah keluarga yang kamu cintai tidak pernah
protes pada Tuhan, lalu kenapa kamu memarahi dirimu yang dikasihi Tuhan? Mana
rasa terimakasihmu? Terimakasih pada Sang Pemberi Hidup dan Pemberi Kebahagiaan
semua umat di bumi ini. Mana? Aku dulu selalu tertawa tidak cengeng! Tapi
apakah sekarang cengeng? Tidak! Aku hanya semakin perasa bila ada suatu hal
yang sebenarnya bukan apa-apa. Dulu so
far so good, I had one already that’s
smile. Where is it now?
Myself, I Miss You for real! Where are you? Do you miss me? I Miss Me.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar