5/24/2014

I Miss Me

I Miss Me
Beberapa mengatakan banyak yang berubah dari seorang Fa’id. Seorang yang katanya ceria, menghibur, dan menyenangkan, berubah menjadi sosok yang dingin, melelahkan, dan menjengkelkan. Bahkan diri sendiri tidak bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Banyak yang ingin diceritakan, tapi tak tahu akan dimulai dari mana. Dan diri sendiri (aku) juga merindukan sosok-ku dulu. Aku sudah lupa seperti apa aku yang dulu, but I just felt that I’m not that fun and amuse.
Terkadang hati manusia mengatakan kebohongan dan menyimpan rahasia untuk dirinya sendiri. Memang itu haknya untuk menyimpannya sendiri tanpa berbagi. Namun, tahukan kamu bahwa begitu banyak yang khawatir terhadapmu. Kamu kenapa? Kenapa begitu? Apakah ada yang salah? Sakit? Disebelah mana? Nobody’s know. Wahai sosok yang berubah, janganlah menyakiti dirimu. Bukankah kamu sendiri selalu mengatakan ‘Life only one, do it right, then you will doing good’, terkadang aku menyumpahi diri sendiri, mengapa begitu mengelukan kalimat itu.
Seorang paman yang kukasihi mengatakan. . .
“Hey, kamu kenapa? Mana keponakanku yang dulu? Ih sekarang mainnya diem-dieman. Ada apa sayang?”
“Hah? Gak ada apa-apa deh, om.”
“Ih, padahal baru satu tahun lalu kamu selalu tersenyum tiap jalan sama om. Sekarang malah jaga jarak gini.”
Semua itu terjadi tanpa sadar, dan aku tak pernah tahu ada apa. Mengapa itu terjadi? Bagaimana aku tak menyadari perubahan pada diriku sendiri? Apakah aku terlalu asyik melupakan? Ataukah aku hanya mencoba menhindari untuk peduli? Tuhan, salahkah jika hamba mengakui akan ketidakpahaman ini?

Sesungguhnya hati manusia yang paling mengerti satu-satunya adalah Tuhan. Maka bukankah memang sepantasnya kamu tidak menangisi perubahanmu? Untuk apa? Toh Tuhan masih memberi kebahagiaan buat kamu, bukankah keluarga yang kamu cintai tidak pernah protes pada Tuhan, lalu kenapa kamu memarahi dirimu yang dikasihi Tuhan? Mana rasa terimakasihmu? Terimakasih pada Sang Pemberi Hidup dan Pemberi Kebahagiaan semua umat di bumi ini. Mana? Aku dulu selalu tertawa tidak cengeng! Tapi apakah sekarang cengeng? Tidak! Aku hanya semakin perasa bila ada suatu hal yang sebenarnya bukan apa-apa. Dulu so far so good, I had one already that’s smile. Where is it now?
Myself, I Miss You for real! Where are you? Do you miss me? I Miss Me.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar