7/05/2014

NgabubuREAD

Kosan sudah berasa Rumah pas di Surabaya. Ya meskipun berbeda. Tapi buka puasa dan sahur juga di kosan. Di dalam kamar, sendiri. Sedih? Iya. Sedih nggak di rumah sih tepatnya. Bukan sedih sahur dan buka sendiri. Itu emang wajar. Orang sekamar memang sendiri. Ada yang nemenin cuma nggak nampak saja.

Hari ini kuputuskan untuk ke Gramed. Kemaren Gramex. Yah ngabubuREAD gratis dengan buku-buku yang segelnya kebuka. ß Anak kosan deh ya. Sekitar jam 3 lebih dikit tadi berangkatlah diri ini. Keluar kos. Dengan uang 30 ribu rupiah. Niatnya naik angkot, eh tergiur ada taksi lewat. Jujur bukan sombong, bukan gak sayang duit atau apalah. Panas banget!. Dan niat tangan ini melambai ke angkot, eh yang berhenti duluan taksinya. Ah yaudahlah ya, kasian bapaknya, nanti aku dibilang pehape lagi, kan gak enak. Di dalem taksi, aseli bapaknya ramah banget, nanyain dari manalah, basa basi pokoknya, sampai akhirnya nanya,

“Anak jaman sekarang itu ya, jam-jam segini pada menuhin mall, eh mbak ke gramed. Mau beli buku” Bapaknya ngelirik kearahku yang memang duduk disamping kursi kemudi.

“Hehe, nggak cukup pak duitnya buat makan di mall. Saya cuma mau baca buku, lumayan buat nunggu maghrib.” Kemudian aku berlanjut mainan twitter gak jelas.

“Hati-hati ya, mbak. Surabaya ini udah nggak kayak dulu lagi. Udah jahat.” Nah loh, aku terkejut mendapat kata-kata bapaknya, , , aku hendak menjawab tapi bapaknya lanjutin bicara.

“Sama keluarganya saja saingan. Sama temennya apalagi. Jangan mudah percaya sama orang, mbak. Percaya sama gusti Allah aja.” Bapaknya kemudian senyum dan well mendadak aku memahami kata jahat yang dimaksud bapak ini.

Jahat, saat dimana kamu dapat berakhir kapan saja, saat kamu bisa dicurangi oleh siapa saja, keluarga sekalipun, teman sekalipun. Kepercayaan pada seseorang tidak lagi sesuatu yang sakral, bahkan kerap kali di permainkan. Yang jelas jangan sekali-sekali mempermainkan kepercayaan Allah yang sangat sakral.

Setelah terhening beberapa menit. Ternyata taksi sudah berhenti di depan Gramedia Manyar yang macet mobil rebutan nyari takjil, kayaknya. ß Bercanda deh. Kemudian aku menghembuskan napas lega. Angka 14950 tertera di argo taksi, dan segera membayarnya. 15000. Kemudian masuklah ke gramed dengan pendingin ruangan yang membuatku merapatkan jaket.

Di lantai dua, subhanallah. Rame ternyata. Pada ngabubuREAD like me lah ya. Kulihat ada diantara mereka yang sedang baca bukunya Dan Brown ‘Inferno’. Yang bikin aku terbengong adalah beliau yang sekitar berusia 40 tahunan itu ternyata baru beli. Terbukti dengan bungkus plastik dan struk pembayaran di pangkuannya. Aku memilih duduk di sofa panjang (sedang) disamping beliau. Beliau menoleh dan tersenyum hangat. Sayang dikalahkan dinginnya AC.

Kemudian aku melanjutkan bacaanku dua hari lalu, Dear Kitty tulisan Anne Frank. Catatan hidup seorang gadis kecil yang menjadi tawanan Nazi pada masa lalu itu dengan satu keluarga lain selain keluarganya. Kelaparan dan jengah dengan penjara yang jauh sangat dari hingar bingar. Aku sebenarnya ingin beli, tapi duit tinggal 15 ribu, buat naik angkot balik lah ya.

Setelah baca sekitar beberapa bab, aku memutuskan untuk balik ke kos. Kan berbukalah tepat waktu, dan makanlah saur sesedikit apapun itu, karena kamu akan mendapat berkahnya disana. Huyeah, I’m ready to back.


Selamat ngabubuREAD. Selamat mencintai. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar