5/24/2015

Perempuan Temaram

Perempuan Lebah dan Lilin



Selamat bertambah umur, kawan baru—yang dipertemukan entah dengan cara seperti apa—yang selalu berbagi bahagia dan ilmu untuk sesama.

Allah punya begitu banyak cara untuk mempertemukan manusia. Allah punya begitu banyak cara untuk membolak-balik hati manusia. Allah itu luar biasa maha segala.

Kita tidak pernah tahu sebelumnya. Tau-tau sekarang bercengkarama. Kita tidak pernah kenal sebelumnya, tau-tau kita ada di ruangan yang sama. Kita tidak pernah berbicara sebelumnya, tau-tau sekarang curhat panjang lebar. Kita tidak saling tersenyum sebelumnya, tau-tau sekarang tertawa bahagia bersama. Keren ya cara Allah.

Jangan takut bermimpi besar ya. Ketakutan bisa jadi berubah menjadi kekuatan. Ingat deh Allah itu luar biasa. Hidup ini hanya sekali, berartilah, lalu mati. Kullun Muyassarun Khuliqa lah.

Kawan, tahukah kamu kalau ada perempuan lebah dan lilin di seberang sana?

Belum lama ini aku bertemu dengannya. Bukan kepalang bahagianya. Bahasa perempuan yang terkadang sulit dimengerti. Benar saja mereka istimewa. Begitu sih katanya.

Perempuan yang kutemui ini sederhana, tapi dia bukan perempuan biasa-biasa saja. Ah Allah kan luar biasa, jadi hamba jangan hanya rata-rata. Oh ya, lanjut ke perempuan yang kutemui ini. Dia sederhana, tapi pengetahuannya tidak biasa-biasa saja. Indah akhlaknya, cerdas akalnya, luas pengetahuannya, indah parasnya, agamanya bagus. Dia seperti lebah. Tidak sembarangan dia memakan nektar. Tidak sembarangan dia membuat sarang. Tidak sembarangan dia mengunyah bakal sarangnya. Tidak sembarangan dia mengantup musuh. Hasil dari tak sembarang nektar yang dimakan juga baik. Dia memilah mana yang baik dimakan dan tidak.

Dia seperti lilin. Yang rela meleleh dirinya demi terang sekitarnya. Dia tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Perempuan terkasih. Dari Ibu terkasih. Dengan kasih sayang dan cinta terkasih. Perempuan lebah dan lilin.

Di temaram malam dengan bayang temaram
Teguh perempuan berjalan dengan iman
Di temaram malam dia begitu jelas
Cerdas perempuan memilah-milah jalan
Di temaram malam terkadang ragu kabut atau orang
Perempuan itu bagai lilin dan tajam bagai lebah

            Lampu jalan jauh menggeliat memaksa jarak sampai
            Perempuan itu tetap jelas
            Dia bangun di sepertiga malam
            Pencipta menyelimuti cahaya sosoknya
            Menjauh temaram darinya

            Tersampaikan sajak lewat doa

2 komentar:

  1. bagusnyaaaa, wahai teman sesama februari, penulis pemberi makna dalam jiwa pembaca ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. uopoooo heeeee --" Makasih udah dibaca luph you pebruari, :D
      Semoga bisa lebih baik nulisnya gak kawul2. *jurnalnya

      Hapus