Perempuan
Lebah dan Lilin
Selamat
bertambah umur, kawan baru—yang dipertemukan entah dengan cara seperti apa—yang
selalu berbagi bahagia dan ilmu untuk sesama.
Allah punya begitu banyak cara untuk
mempertemukan manusia. Allah punya begitu banyak cara untuk membolak-balik hati
manusia. Allah itu luar biasa maha segala.
Kita tidak pernah tahu sebelumnya. Tau-tau
sekarang bercengkarama. Kita tidak pernah kenal sebelumnya, tau-tau kita ada di
ruangan yang sama. Kita tidak pernah berbicara sebelumnya, tau-tau sekarang curhat panjang lebar. Kita tidak saling
tersenyum sebelumnya, tau-tau sekarang tertawa bahagia bersama. Keren ya cara
Allah.
Jangan takut bermimpi besar ya. Ketakutan
bisa jadi berubah menjadi kekuatan. Ingat
deh Allah itu luar biasa. Hidup ini hanya sekali, berartilah, lalu mati. Kullun Muyassarun Khuliqa lah.
Kawan, tahukah kamu kalau ada perempuan
lebah dan lilin di seberang sana?
Belum lama ini aku bertemu dengannya. Bukan
kepalang bahagianya. Bahasa perempuan yang terkadang sulit dimengerti. Benar
saja mereka istimewa. Begitu sih katanya.
Perempuan yang kutemui ini sederhana, tapi
dia bukan perempuan biasa-biasa saja. Ah
Allah kan luar biasa, jadi hamba jangan hanya rata-rata. Oh ya, lanjut ke
perempuan yang kutemui ini. Dia sederhana, tapi pengetahuannya tidak
biasa-biasa saja. Indah akhlaknya, cerdas akalnya, luas pengetahuannya, indah
parasnya, agamanya bagus. Dia seperti lebah. Tidak sembarangan dia memakan nektar.
Tidak sembarangan dia membuat sarang. Tidak sembarangan dia mengunyah bakal
sarangnya. Tidak sembarangan dia mengantup musuh. Hasil dari tak sembarang nektar
yang dimakan juga baik. Dia memilah mana yang baik dimakan dan tidak.
Dia seperti lilin. Yang rela meleleh
dirinya demi terang sekitarnya. Dia tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.
Perempuan terkasih. Dari Ibu terkasih.
Dengan kasih sayang dan cinta terkasih. Perempuan lebah dan lilin.
Di temaram malam dengan bayang temaram
Teguh perempuan berjalan dengan iman
Di temaram malam dia begitu jelas
Cerdas perempuan memilah-milah jalan
Di temaram malam terkadang ragu kabut atau
orang
Perempuan itu bagai lilin dan tajam bagai
lebah
Lampu
jalan jauh menggeliat memaksa jarak sampai
Perempuan
itu tetap jelas
Dia
bangun di sepertiga malam
Pencipta
menyelimuti cahaya sosoknya
Menjauh
temaram darinya
Tersampaikan
sajak lewat doa
bagusnyaaaa, wahai teman sesama februari, penulis pemberi makna dalam jiwa pembaca ^^
BalasHapusuopoooo heeeee --" Makasih udah dibaca luph you pebruari, :D
HapusSemoga bisa lebih baik nulisnya gak kawul2. *jurnalnya