Untitled
Dari
dulu me selalu merasa beruntung tiap
ada teman yang mau berteman dengan me.
Me merasa she has nothing to give to others. She just doesn’t want make hurt on
others. Tapi me selalu merasa
keberuntungan adalah pemberian Tuhan. Maka akan ada masa semuanya pergi. Tapi
saat sekarang belum sirna, me
berusaha menggenggam, meski tidak mengatakan menggenggam, namun mengucap kata lemah
lembut dari sini kepada Tuhan mesti dan di dengar mereka, apa peduli me. Karena me memang bukan malaikat. Toh sah-sah saja bersalah. Beda lagi
salahnya disengaja dan emang kesenangannya adalah menciptakan kesalahan dan
berbuat salah atau menyalahkan.
Me tidak pandai
seperti pemenang citra Presiden yang membawa piala berlapis. Me bukan dewa atau malaikat yang akan
selalu membahagiakan temannya. Me
adalah manusia yang bernafas, berebut udara, berebut kasta, berebut tawa dan
lainnya. Salah wajar. Toh tidak setiap hari salah. Toh tidak pernah ada niatan me berbuat salah atas dirinya, beda lagi
apa yang ada dalam diri orang lain. Me
bukan mereka yang bisa membaca pikiran dan bisa mencurangi segala sesuatu untuk
hardikan puji. Me adalah dia yang
benar-benar biasa. Here is nothing
special on me. But I’m the special one that God sent for ma parents. Hope that
there are no one whom I had hurt before I’m writing this post, please forgive
me…or forgive me not up to you. This untitled post. . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar