6/07/2014

Untitled

Untitled

Dari dulu me selalu merasa beruntung tiap ada teman yang mau berteman dengan me. Me merasa she has nothing to give to others. She just doesn’t want make hurt on others. Tapi me selalu merasa keberuntungan adalah pemberian Tuhan. Maka akan ada masa semuanya pergi. Tapi saat sekarang belum sirna, me berusaha menggenggam, meski tidak mengatakan menggenggam, namun mengucap kata lemah lembut dari sini kepada Tuhan mesti dan di dengar mereka, apa peduli me. Karena me memang bukan malaikat. Toh sah-sah saja bersalah. Beda lagi salahnya disengaja dan emang kesenangannya adalah menciptakan kesalahan dan berbuat salah atau menyalahkan.


Me tidak pandai seperti pemenang citra Presiden yang membawa piala berlapis. Me bukan dewa atau malaikat yang akan selalu membahagiakan temannya. Me adalah manusia yang bernafas, berebut udara, berebut kasta, berebut tawa dan lainnya. Salah wajar. Toh tidak setiap hari salah. Toh tidak pernah ada niatan me berbuat salah atas dirinya, beda lagi apa yang ada dalam diri orang lain. Me bukan mereka yang bisa membaca pikiran dan bisa mencurangi segala sesuatu untuk hardikan puji. Me adalah dia yang benar-benar biasa. Here is nothing special on me. But I’m the special one that God sent for ma parents. Hope that there are no one whom I had hurt before I’m writing this post, please forgive me…or forgive me not up to you. This untitled post. . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar