10/25/2014

Sajak Dini Hari


Hei, aku bangun…dengan suka cita
Menatap langit setengah gelap di ujung pelipis
Tersenyum pada sang empunya, dzat yang maha agung
Hei, aku bangun…dengan semangat baru

Oi, aku temanmu…tanpa dikatakan
Tertawa, bahagia, menangis bersama di relung biung bumi ini
Berkah dari sang empunya, dzat yang maha dasyat
Oi, aku temanmu…tanpa mahkota penyematan

Amboi, pagi yang hambar…di kota seribu matahari
Aku tertawa menyebutnya berlebihan
Aku lelah dengan hari yang bising
Amboi, pagi yang hambar…di bumi adakah kedamaian?

Hush, sajak ini menyakiti…jangan mencobanya
Hati yang tersakiti tak mudah diobati
Maksud menghindari berakhir menguliti
Ah, siapa yang mampu memahami hati…malas mencobanya

Manusia penggemar sajak, kau yang disana
Yang mengemban pujian sejati
Sadarlah, bumi ini milik siapa?

Milik sang empunya, dzat yang maha segalanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar