11/04/2014

Ketuk Pintu


Sebagian memuja senja yang malu-malu. Sebagian menyayangkan datangnya senja yang uring-uringngan. Tak jelas. Sebagian tertawa sebagian menangis. Sebagian tersenyum sebagian pilu.

Ah, padahal saat senja datang, maka keputusan harus cepat diambil. Apakah diam untuk tak melanjutkan ataukah mengikuti arus yang tidak memberi kenyamanan.

Senja adalah persimpangan. Persimpangan antara siang dan malam. Persimpangan antara terang dan gelap.

Senja adalah pintu. Pilihan ada ditanganmu. Menarik kenop pintu, masuk atau keluar. Datang atau kembali. Tapi sayang, senja tidak bisa memilih sepertimu. Saat matahari terbenam maka senja tak bisa berbuat apa-apa.

Pintu mempertemukanku denganmu, sang pembawa aura kebaikan dan semangat. Kamu wahai teman terbaikku. Tanpa ketukan, pintu terbuka mempertemukan kita, tujuh tahun lalu, anak-anak manusia yang penasaran dengan kejamnya kehidupan.

Aku tahu seperti apa perjuanganmu sampai bisa seperti sekarang ini, meski naluri manusia yang selalu merasa belum cukup baik dan ingin menjadi yang lebih baik, lagi dan lagi.

Kamu berjuang dari nol, kamu memulai semuanya dari nol. Kedisiplinan, kepatuhan, berteman, menyematkan kata keluarga, dan hidup berdampingan. Asrama mengajarkanmu banyak hal, yang kami (yang tinggal di rumah) tidak dapatkan itu. Kamu belajar bagaimana berbagi, bagaimana toleransi, bagaimana bersahabat, bagaimana menyelesaikan masalah bersama, bagaimana memikul berat yang mustahil dibawa seorang diri. Kamu belajar semua itu lebih baik, aku yakin.

Waktu berjalan tanpa malu-malu seperti senja. Lewat tanpa rasa dosa, membuat sang pembuang-buang waktu merasa diburu. Tapi pertemanan kita bukan layaknya perburuan. Semuanya santun dengan ketukan pintu, dengan permisi, dengan kesadaran dan saling mengasihi meski tanpa mengungkapkan dan tak terlihat.


Bukan mereka yang menggedor-gedor pintu tak sabaran, tak peduli apa yang penting harus dibukakan pintu segera. Mengumpat di belakang punggung teman sendiri tanpa peduli sayatan di hati yang diakibatkannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar