November, 03-2015
Terbayar sudah Rindu-ku
Aku sudah
lama menunggu. Mungkin ada yang lebih lama daripada aku. Ada yang
mengharapkannya lebih dari siapapun. Untuk mengusir penat asap yang memenuhi
langit. Menutupi samudera, ya, Korban ASAP di seberang sana mengharapkannya
lebih daripada aku disini yang hanya sebatas rindu.
Kudengar,
kubaca, kulihat sendiri beberapa melakukan shalat istisqa’. Agar hujan segera
datang. Membasahi bumi. Meluruhkan aroma tanah basah ke penciuman. Dan tepat tanggal
03 November 2015, pukul o1.43 wib dini hari hujan turun. Surabaya, di sebagian
tempat (saja). Dengan beberapa kilatan tipis, begitu derasnya tumpah diatas kepala.
Meski hanya
sebentar namun, rinduku dijawab. Panggilanku diterima, dia datang. Memenuhi ajakan
pemilik rindu untuk bertemu. Menyapa rumput-rumput yang mulai layu untuk
kembali gelora. Menyapa atap sebagai tepisan terik yang berteriak bahagia.
Menyapa ubun-ubun yang pening penuh keringat menjadi segar. Tidak masalah hanya
beberapa puluh menit, asal tubuh ini sudah cukup dia basahi.
Hujan-hujan
kali pertama di hujan bulan November rasanya penuh dengan hurrah!!
Terimakasih
tak berkesudahan kepada Tuhan, Allah sang pemilik semesta. Semoga saudara kita
tidak lagi tidur berselimut asap, mandi berkubang asap, dan tertawa penuh
dengan asap. Semoga asapnya cepat pergi.
Setelah
setelan tidur basah, dia pergi. Tapi menyisakan mendung yang masih menggantung
di langit. Mungkin dia ingin tinggal beberapa waktu. Atau, kita lihat saja.
Selamat
pagi. Rindu yang sudah terbayar.
Daf_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar