Tertelan
Aku tinggal di sarang sepi hanya dengan cinta dalam diam.
Perhatian dalam rahasia. Dan kasih sayang dalam kebisuan. Tak kuhitung selama
apa itu. Mungkin lima atau enam.
Semua rasanya begitu dekat, tapi ternyata ada yang lebih dekat.
Kurasa aku sudah cukup jelas, namun baginya semu. Kebisuanku bertahan dan
membabi buta. Dia hanya meraba-raba kebisuanku. Dan aku tak mengatakan apa-apa.
Kasih sayang yang kuberikan hanya fatamorgana, tak jelas. Semua
abu-abu baginya. Hingga aku tak bisa menahannya lagi. Tapi, waktu tidak
berpihak padaku. Dia menerima cinta lelaki lain sedang aku tertelan cinta dalam
diam.
Aku tak akan memaksa jalan cinta. Aku tidak akan merebut apa
yang bukan milikku. Doa dalam diamku untuknya bukan perkara waktu. Tapi aku
terlanjur menelan semua kepahitan sendiri. Doaku untuk bahagianya. Semoga dia
selalu bahagia.
Sedang aku tertelan.
Cinta dalam diam.
Daf–
Tidak ada komentar:
Posting Komentar