Entah mengapa aku masih belum beranjak dari masa lalu. Masa yang
sudah bertahun-tahun terlewati, namun masih kutinggali.
Mengenang saat kita meniup lilin bersama. Kurasa itu adalah
lilin sisa mati lampu hari sebelumnya.
Mengingat tegukan demi tegukan secangkir teh panas sore itu.
Sore yang basah dan penuh aroma hujan.
Selalu ingat nyata sentuhanmu di kedua pipiku. Tangan yang penuh
kelembutan dan kasih sayang.
Masih kuingat hangat hembus nafasmu. Nafas yang penuh kejujuran
dan cinta.
Yang bisa kulakukan kini adalah mengenang semua tentang kita.
Tentang kau yang selalu melumuriku dengan kebahagiaan. Tentang aku yang selalu
merindu dan menunggu kedatanganmu di rumah.
Ingin kumiliki pelukmu lagi. Rengkuhanmu saat menenangkanku.
Saat malam menjadi saksi bisu kebersamaan kita.
Entah kapan aku segan beranjak. Rasanya terlalu nyaman berdiam
dengan semua kenangan ini. Entah kapan kita akan bertemu lagi. Kapan aku akan
bertemu denganmu (lagi) ?
Mungkin saat kau lelah berselimut tanah itu sendirian. Atau saat
kau rindu panggilanku saat memanggil namamu dibalik pintu sepulang kerja. Atau
saat kau segan berbagi selimut tanah itu denganku.
Kapan aku akan bertemu denganmu lagi?
(Daf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar