4/19/2014

Paradise

Paradise, surga? Iya. Ini adalah judul single baru dari penyanyi indie Yang Song E yang dirilis 16 April 2014 kemarin. Duh asli recomended banget lagunya. Bagi kalian yang suka sama korean music gitu pasti gak bakal nyesel deh dengerin lagu ini. Lagu ini nyeritain tentang gadis yang menyukai tteobboki (korean food) dan Spageti. Gadis yang mencintai makanan dimanapun dia berada, saat dia membayangkan sesuatu yang manis maka itu adalah akhir dari makanan. Saat dia berjalan di pantai, angin semilir, maka perutnya akan terasa lapar dan dia akan segera mencari makanan. Karena makanan adalah surga baginya. She will feel so good when only thinking about foods! This song will give you passion to love foods and won't ever disappoint with the taste of foods that you've eaten. 

Yang kece lagi adalah cover dari single  nya yang berwarna pink dan bikin meriah suasana hati siapapun yang pertama melihatnya. Tapi digarisbawahin buat yang pobia sama warna pink, ha ha ha. Ada dua tangan cewek dan cowok yang menyatu ujung jempol dan telunjuknya bikin love. Dan itu sungguh cute looking. Ah pokoknya Yang Song E ini paling pinter padu padanin musik. 
Sekian review buat Yang Song E - Paradise. Ini adalah link http://www.autolibrary.kr/a/549042 buat yang penasaran dengan teks aslinya =D

Friday!

Friday. . .

Guys, kalian pasti gak ada yang percaya gue adalah orang sibuk. Kenapa? Gue beneran sibuk kok. Sibuk mencari kesibukan. Sampe-sampe gak inget kalo ada tugas, eh. Ya gak lah kalau sampai gue lupa sama tugas, kan pacar satu-satunya yang paling setia menemani pas malem minggu. *kumur-kumur*

Jum’at yang sering disebut sebagai lebarannya orang muslim tiap minggu justru jadi hari paling sibuk buat gue kali ini. Why? Apa nanya-nanya? Ih kepo! Gak sih cuman ngerasa lebih sibuk aja dari biasanya. Bangun jam 4, bukan tanpa alasan jam segitu gue udah bangun pas dirumah, biasanya aja jam 8. Kalian tau kenapa? Ada dua sepupu laki-laki jauh gedor-gedor pintu dapur bungkusan nasi gede, mereka bilang lagi ada kondangan dirumah. Terus alasan mereka jam 4 gedor-gedor rumah orang apaan? Dikira maling. Iyasih cuman gue yang belum bangun, semuanya sih udah pada mandi malahan.

Jam 7, gue bangkit dari kloset dan dengan semangatnya nuang keranjang cucian. Yeay….nyuci! I don’t know why I’m so desperately in love with laundry? But I don’t like to iron them. Setelah itu pergi ke tempat sablon, niatnya sih ambil sablonan dari dua bulan lalu, ternyata masnya PHP! Yakali gue diajakin curhat, hellow, (mbok pikir aku sopomu? Sablonanku wae during mbok mareni!). Dan akhirnya pulang dengan tangan kosong tanpa apa-apa. Padahal sebenernya gue musti ngirim hasil sablonan bulan lalu. Dasar kamfret. Baiklah, berhubung gue tuh orangnya baik. Yasudahlah, gue biarin semua berjalan sesuai waktunya. Meskipun gue pengen nyekek leher mas-mas sablonannya -_-!.

Oke, ganti topik ah. Btw sekarang gue sedang ngendon dirumah padahal senin besok ada UTS. Yaudah sih ya, emang apa hubungannya pulang sama UTS? Oke lanjut. Nah kalau lagi gak enak badan memang tempat yang paling nyaman adalah rumah. Why? We’ll meet our beloved persons here! Kemudian sakitnya akan hilang? Ngaco! Dimana-mana kalau sakit ya minum obat, dasar kancut.

Ah udah deh, makin gak jelas bahasan ini. Semoga Jum’at berkah selalu menyertai kalian.



4/11/2014

Charming Sides of an Om


Om-om Ganteng!

Hai guys, lama kali lah kita gak jumpa. Apa kabar? Masi pada hidup kan? Baik deh, gue mau ngepost something cute today, tentang om-om. Ha ha ha, karena pesona om-om itu lebih terpancar daripada pesona terong-terongan -_-!. Bagaimana bisa? Oke, bakalah gue terangin entar kenapa om-om itu lebih terpancar pesonanya.

Nah, om-om disini juga gak semua yang nongol didepan mata kita yang bisa disebut om-om ganteng. Kan penilaian ganteng dan cantik itu relative & subjective. Oh sebentar deh, sebaiknya kita terjemahin dulu om-om ganteng dan seberapa batas umur yang pantas buat dipanggil om? Oke, om/paman dalam artian sempit adalah sebutan untuk seseorang yang merupakan kakak atau adik dari ayah dan ibumu. Itu adalah arti keturunan dari orang tua yang selalu menjelaskan demikian. Sementara om dalam arti yang luas (menurut gue) adalah seseorang yang sudah berumur diatas 25 tahun  dan sudah memiliki pekerjaan yang ‘keren’. Misalnya, actor, teacher, hairstylish, designer, businessman, chef or anything that you think it will be cool. Keren disini dapat diartikan banyak hal, misalnya dapat berbahasa asing, dapat memainkan alat musik, memiliki keahlian yang dapat membuat kamu terpukau atau semacamnya. Keren juga dapat dilihat dari bentuk wajah dan gaya berpakaian. Rahang yang tajam dan hidung mancung dapat dijadikan sebagai nilai tambah ukuran keren itu sendiri. Gaya pakaian juga masuk dalam kategori keren ya guys, why? Banyak banget orang itu nilai seseorang dari penampilan (luar/cover) nya. Misal nih, ada seorang om pakai krafat warna biru polkadot, celana warna cerah skinny, kemeja bunga-bunga, jatuhnya bukan om ganteng tapi om terong-terongan. At least om-nya pake kaos oblong (no V-neck) dengan bawahan celana pendek (no skinny) atau jeans panjang gitu deh ya. Om-om ganteng itu tidak suka mencari perhatian karena secara alamiah keberadaan mereka sudah menjadi perhatian. Beda lagi dengan keberadaan terong-terongan, apa yang nempel di tubuh mereka itu menggunakan warna mencolok dan malah terkesan -alay- dan gak match dengan kondisi lingkungan mereka berada.
Nah, ini ada beberapa hal mengenai –Bagaimana bisa pesona om-om lebih terpancar pesonanya dari terong-terongan?–
Note: Menurut gue loh ya!

Pertama, They have beard
Yes, Jenggot. Kita terjemahin dulu jenggot dalam satu pemahaman. Bukan jenggot tebal panjang yang bisa dicatok dan bisa dikriting! Bukan jenggotnya Tuan Vladimir Lenin juga guys. Maksudnya punya jenggot disini adalah bakal-bakal bulu yang masih -on the way- buat tumbuh. Jadi masih yang kyut abu-abu nonggol di dagu gituh. Lalu kalian tau gak kenapa beard ini bisa memancarkan pesona? Karena bulu-bulu yang –on the way– itu akan membentuk batas tumbuhnya mengelilingi bibir si empunya. Jadi, tiap si pemilik jenggot ngomong atau ngucapin satu kata dari bibirnya sudah kebentuk seksi karena bakal jenggotnya tersebut.
Sementara terong-terongan itu muka mulus bersinar, licin, dan ah terlalu iri dengan kehalusan wajah mereka. Mungkin karena itu jug ague gak suka sama mereka, kalah cantik *eh*. Mereka belum punya jenggot, masih bakal kumis yang bikin geli kalau diliatin. Ergghhh

Kedua, They have big sound.
Yes, suara yang menggelegar. Duh hati ini akan berdegup-degup gak jelas tiap mereka ngomong. Suara yang besar itu seolah memberi arti memimpin dan bisa mngayomi (menurut gue), juga suara yang menggelegar itu mempunyai kuasa atas orang yang diajaknya bicara. That’s why om-om ganteng always have their impression side. Aaaaaaakkk


Ketiga, They have earned money.
Yes, this is the special charming sides of an om, they already work. Usia yang cukup matang untuk berumah tangga, pekerjaan yang mapan, penampilan yang menarik, sungguh sosok yang menjadi idaman. Tapi gue dan kalian harus do’a. Hah? Do’a? Yah, berharap sosok yang sesempurna itu bukan homo. -_-! Kan sayang banget udah dipuji-puji ganteng, eh sukanya sama yang ganteng juga. Kan sedih nanti jadinya.

Ah segitu aja deh gosipin om-om gantengnya. Soalnya kalau dilanjutin gue khawatir gak ada akhirnya. Eh, anyway tetangga gue ada yang ganteng loh, om-om juga. Dan gue baru sadar setelah 5 tahun pindah rumah dan begonya dia adalah tetangga gue. Mungkin karena rumahnya jauh dari rumah gue, sekitar 7 rumah dari rumah gue. Well, sayang se sayang sayangnya sayang, dia sudah menikah dan punya anak. Hiks, kenapa dia menebarkan pesonanya saat gue baru tahu setelah dia udah nikah dan punya anak? Ah sial sekali om itu.
Baiklah gue terlihat semakin desperate dan pathetic. Kita akhiri semua sampai disini.

Sekian dan Terimakasih
~With Love~