5/28/2014

Fandom

Why? Fandom

Fandom? Do you want me to explain the Fandom is? Ha ha ha. Fandom bisa dilihat dari akar katanya yaitu fan dan dome. Fan adalah seseorang yang mengagumi orang lain yang disebutnya sebagai idola. Sementara dome adalah berasal dari bahasa inggris yang  artinya puncak dari pada lengkungan. Jadi, fandom(e) adalah sekumpulan orang yang mengagumi idolanya hingga mencapai puncak yang semakin tinggi dan tidak bisa diestimasi ukuran pasti dari rasa kagum itu sendiri.

Apakah penulis juga termasuk bagian dari fandom tertentu? Ha ha ha. Me? Sure. Minsun Shippers. Sudah tergabung dalam fandom ini dari tahun 2010. Empat tahun bukan waktu yang singkat untuk memahami kebiasaan dan hal-hal yang berkaitan dengan sang idola. Sementara Minsun Shippers adalah fandom dari dua orang yang di pairing in. Couple gituh. Apakah kalian punya fandom?

Lalu keuntungan tergabung dalam fandom apa sih? Oke, bakal disebutin satu per satu keuntungannya. Yang lebih dulu adalah bagi mereka yang JOMBLO. Pertama, kalian gak bakal sibuk nyari pacar. Kenapa? Karena udah sibuk ngurusin idola kalian di forum. Jadi, gak kepikiran buat nyari pacar (buat yang lagi jomblo sih), apalagi dating. Toh, setiap hari udah ditemenin idola kan. Kedua, punya pelebaran jaringan/link dengan orang baru. That’s what I got. I met many friends with a lot of kind of jobs. Doctor, banker, apoteker, dokter hewan, banyak banget pokoknya. Terus kalian bakalan gak kehabisan topic buat bahas idola. Mulai dari kebiasaan tidur sampe berfantasi mengenai isi di dalam mimpinya. Huwaaaaa such a pathetic. Ketiga, kalian bakal susah jatuh cinta. Why? Karena idola kalian terkadang terlalu tampan dan memesona dan ngebuat kamu jatuh cinta (hanya) padanya setiap hari. Setiap waktu. Sampai-sampai mencari sosok yang harus sesempurna idolanya. Itu adalah kenikmatan berfantasi dengan idola. Kalian bakalan membandingkan kebiasaan idola (bias) dengan orang yang kalian temui dan kalian selalu ngerasa bias-lah yang paling sempurna dimatamu. Dan kamu gak tertarik dengan orang yang deketin kamu, karena itu bukan bias. Ha ha ha

Kemudian keuntungan bagi kalian yang baru saja putus dari pacarnya. Keuntungan tergabung dalam fandom adalah, pertama, kalian bakal mudah move on. Sumpah? Iya. Karena kalian bakal gak lagi ributin mantan. Dan bias lebih menarik perhatianmu. Misal bias (idola) kamu tergabung dalam boyband dan mengelaurkan album baru, maka kamu akan disibukkan dengan bingung nyari duit buat beli albumnya. Bingung niruin gerakannya. Bingung muji-muji idolamu karena dia kurang ajar ganteng di Music Video terbarunya. Dan kamu disibukkan dengan deg-deg an yang tak keruan karena liatin bias nge-dance di MV terbarunya. Ah itu adalah obat mujarab. Kedua, kalian bakal fine-fine aja kalau ketemu mantan. Hah? Serius? Bisa jadi. Karena kalian merasa selalu ada bias disamping kalian, jadi tiap ketemu mantan tinggal liat wallscreen ponsel yang pakai muka idola. Jadi malah fine aja. So far so good lah kalau ada bias. Ketiga, kalian bakalan bersyukur karena putus dari mantan. Kenapa? Karena kalian baru menyadari betapa tampannya bias. Dan bersyukur karena putus jadi bisa berduaan dengan bias (meskipun hanya gambar di poster sih). Which is you guys will find the better man ever. So bersyukurlah karena kalian pernah disakiti. Karena kalian akan berusaha mencari jalan untuk menyembuhkan rasa sakit itu. Eaaa

Lalu kerugian tergabung dengan fandom apa? Ada juga sih. Pertama, kalian bakal butuh uang lebih untuk beli pulsa modem. Kerana kalian gak bisa ketemu langsung jadi harus buka internet, bales mention bias yang sebenarnya bukan hanya buat kita tapi jingkrak-jingkrak girang karena ditulis “I love you” di akun twitter nya, meskipun itu ditujuin buat semua fans nya juga sih. Dan rela downloadin semua video tentang bias. Jadi quota internet akan cepet abis. That’s why. Kedua, kalian akan menjadi kuper dengan dunia nyata. Ha ha ha. Ini agak horror sih. Soalnya kalian terlalu asyik dengan bias di dunia maya jadi lupa bahwa sebenarnya kalian hidup di dunia nyata yang keras kayak kepala kamu ini. J


Sekian dulu ya pembahasan tentang fandom. Next time we will make it more clear.

5/27/2014

Stigma Sosial terhadap Lepra


Tadi barusan jam 4 selesai interview tentang Leprosy diseases. Yah it’s kind of speechless to know that they (patient) living apart from healthy peoples. Yes, this world is wild. As I know, lepra adalah penyakit yang memang kronis. Pada awalnya infeksi bakteri menyerang kulit kotor. Kemudian bakteri tersebut akan berkembang biak pada titik tertentu sementara terdapat beberapa bakteri yang terus berkelana menuju jaringan tubuh yang lain. Sementara bakteri yang tengah berkembang biak pada titik tertentu dan membentuk koloni, maka bagian tubuh tersebut akan mengalami yang namanya mati rasa. Disaat mengalami mati rasa, apabila bagian tersebut terbentur benda yang tajam dan keras tidak akan terasa. Oleh sebab itu akan terjadi infeksi di dalamnya—berawal dari luka di bagian yang mati rasa. Sehingga bagian tersebut mengalami pembusukan dan memutilasi dirinya sendiri. Bukan yang selama ini dipahami dimana terdapat luka ditubuh kemudian tidak terobati hingga kronis dan melepaskan dengan sendirinya. 

Stigma sosial mengharuskan penderita memendam beban moral yang bahkan tidak diketahui masyarakat sosial yang tak mengalami apa yang dialaminya. Mereka bahkan ditempatkan di daerah yang berbeda dan terpencil. Meski mereka bukan berasal dari daerah tersebut, mereka berkumpul dengan komunitas lepra baik yang sedang dalam pengobatan, yang baru gejala yang sudah dapat dipastikan itu lepra, dan mereka yang sudah berhasil sembuh meskipun dengan keterbatasannya. Harusnya penderita mendapatkan dukungan moral yang besar, bukan malah ditinggalkan dan dijauhi.
Kurangnya sosialisasi mengenai lepra dirasa juga merupakan jawaban dari mengapa stigma sosial masih tidak berubah. Meskipun ada dinas sosial yang mengurusi hal tersebut, namun harusnya masyarakat secara umum mengetahui bagaimana lepra, mulai dari gejalanya, bagaimana mengatasi gejalanya, bagaimana mengatasinya dan bagaimana mengobatinya tanpa harus mengucilkannya ke tempat terpencil. Bahkan keluarga terkadang memilih untuk menyisihkan mereka. (keluarga loh ya) Dimaksudkan untuk tidak ada perlakukan deskriminasi terhadap mereka. 

5/24/2014

I Miss Me

I Miss Me
Beberapa mengatakan banyak yang berubah dari seorang Fa’id. Seorang yang katanya ceria, menghibur, dan menyenangkan, berubah menjadi sosok yang dingin, melelahkan, dan menjengkelkan. Bahkan diri sendiri tidak bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Banyak yang ingin diceritakan, tapi tak tahu akan dimulai dari mana. Dan diri sendiri (aku) juga merindukan sosok-ku dulu. Aku sudah lupa seperti apa aku yang dulu, but I just felt that I’m not that fun and amuse.
Terkadang hati manusia mengatakan kebohongan dan menyimpan rahasia untuk dirinya sendiri. Memang itu haknya untuk menyimpannya sendiri tanpa berbagi. Namun, tahukan kamu bahwa begitu banyak yang khawatir terhadapmu. Kamu kenapa? Kenapa begitu? Apakah ada yang salah? Sakit? Disebelah mana? Nobody’s know. Wahai sosok yang berubah, janganlah menyakiti dirimu. Bukankah kamu sendiri selalu mengatakan ‘Life only one, do it right, then you will doing good’, terkadang aku menyumpahi diri sendiri, mengapa begitu mengelukan kalimat itu.
Seorang paman yang kukasihi mengatakan. . .
“Hey, kamu kenapa? Mana keponakanku yang dulu? Ih sekarang mainnya diem-dieman. Ada apa sayang?”
“Hah? Gak ada apa-apa deh, om.”
“Ih, padahal baru satu tahun lalu kamu selalu tersenyum tiap jalan sama om. Sekarang malah jaga jarak gini.”
Semua itu terjadi tanpa sadar, dan aku tak pernah tahu ada apa. Mengapa itu terjadi? Bagaimana aku tak menyadari perubahan pada diriku sendiri? Apakah aku terlalu asyik melupakan? Ataukah aku hanya mencoba menhindari untuk peduli? Tuhan, salahkah jika hamba mengakui akan ketidakpahaman ini?

Sesungguhnya hati manusia yang paling mengerti satu-satunya adalah Tuhan. Maka bukankah memang sepantasnya kamu tidak menangisi perubahanmu? Untuk apa? Toh Tuhan masih memberi kebahagiaan buat kamu, bukankah keluarga yang kamu cintai tidak pernah protes pada Tuhan, lalu kenapa kamu memarahi dirimu yang dikasihi Tuhan? Mana rasa terimakasihmu? Terimakasih pada Sang Pemberi Hidup dan Pemberi Kebahagiaan semua umat di bumi ini. Mana? Aku dulu selalu tertawa tidak cengeng! Tapi apakah sekarang cengeng? Tidak! Aku hanya semakin perasa bila ada suatu hal yang sebenarnya bukan apa-apa. Dulu so far so good, I had one already that’s smile. Where is it now?
Myself, I Miss You for real! Where are you? Do you miss me? I Miss Me.

5/20/2014

Manusia dan Dunianya

…karena setiap manusia punya warnanya
Manusia bukanlah diciptakan untuk saling mengerti. Bukan hanya mau untuk dimengerti. Bukankah ketidakadilan ada untuk kata adil. Yah manusia ada untuk memegang hak, wewenang, dan inginnya untuk apapun. Karena ketidakbaikan ada untuk kebaikan. Karena keburukan ada untuk kesempurnaan. Bahwa sesungguhnya tidak ada manusia yang sempurna. Bukankah setiap manusia punya kelemahan. Lalu untuk apa memaksa jika kamu memang sudah berusaha.
Manusia lahir dengan keluarganya, baik itu diketahui ataupun tidak. Baik itu dihardik atau dipuja. Baik itu berada di atas batas atau di bawah batas bahkan bisa saja berada tepat di batas. Oh Tuhan terlalu pandai untuk menciptakan keberagaman. Dan sejatinya tidak ada satu manusia pun yang menyerupai manusia lainnya. Melainkan semua berbeda, meskipun kembar identik sekalipun. Karena perbedaan ada untuk persamaan dan saling melengkapi. Keberagaman ada untuk kesatuan dan pegangan bersama. Untuk mosi saling percaya.
Tapi sadarkan keadaan dunia semakin menyedihkan. Mengerikan. Menggelisahkan. Menakutkan. Menjerumuskan. Manusianya pun. Politik terkadang terlalu berkuasa. Perasaan terkadang hanya imbuhan, atau bahkan kerap kali hanya untuk pelengkap. Tidak terlalu dipermasalahkan. Manusia selalu mempermasalahkan kekuasaan. Tanpa disadari kekuasaan dan kasta itu eksis. Meskipun semua mulut membual dengan kata demokratisasi dan holy shit seanak peranakannya. Sulit mempercayai manusia. Karena otak manusia sudah terkontruksi dengan lingkungan yang kerap membohongi. Bukankah semua sama, sama-sama merasa khawatir akan dibohongi.
Omong kosong jika mengagungkan pikiran positif. Toh kamu punya Tuhan, mintalah pada Tuhanmu. Sesungguhnya Tuhanmu tidak akan marah mendengarmu meminta dan memohon. Lalu dia akan marah saat kamu menangis dan berlutut hanya saat kamu seolah sedang diuji. Sementara melupakan saat kamu bersenang-senang dengan uang dan duniamu. Manusia lebih mementingkan individunya sendiri lalu untuk apa hidup berdampingan maka itu adalah saatnya kamu mendekatkan diri pada Tuhan. Karena apa, di Kitab pun sudah tertulis manusia akan membutuhkan manusia lain untuk menjaga bumi sebagai khalifah Tuhan. Tapi sayangnya sikap manusia terlalu bejat untuk mengakui keberadaan Kitab dan lebih angkuh dengan kesibukan dan kesenangannya.

karena dunia punya kuasanya…

5/11/2014

Thank God, Thanks Family

Berterimakasih ke orang tua adalah salah satu bentuk rasa syukur. Rasa syukur karena masih diberi kesehatan. Karena masih diberi kebahagiaan yang demi apapun tidak bisa dibeli dengan uang. Yah meskipun tidak bisa dipungkiri, orang hidup kebanyakan bukan mencari uang dengan kebahagiaan tapi mencari uang untuk kebahagiaan.
Anak pertama, kakak perempuan yang sangat menyayangi keluarganya, meskipun disadari dia tidak begitu dekat dengan keluarganya. Karena keluarganya memang bukan tipe keluarga yang romantis dan konyol, melainkan keluarga yang dingin dan demokratis. Dengan perndidikan agama yang diajarkan oleh orang tua, segenap hati sang kakak perempuan itu mengabdikannya. Menjaga tanggung jawab, rasa kebebasan demokratis yang diberikan orang tuanya kepadanya. Bukankah itu impas? Omong kosong mengatakan impas! Tidak sadarkan berapa uang yang telah orang tuamu keluarkan untuk membiayaimu? Dan kamu masih belum pernah memberi mereka sepeserpun. Oh, meskipun orang tua tidak pernah sama sekali mempermasalahkan hal tersebut, tapi bukankah itu manusiawi membicarakan keuangan keluarga untuk saling tahu bahwa nyari duit itu susah.
Nyari duit itu susah.
Yes, definitely!
Orang tua kakak perempuan itu sering mengatakan,
“Uang yang dikeluarkan untuk kamu adalah memang jatah kamu. Tuhan sudah menyiapkannya buat kamu lewat kami (parents)”
Tapi tetap saja, kakak perempuan itu selalu merasa marah dengan dirinya sendiri, meskipun sudah belajar dan berusaha sebaik-baiknya, tapi tetap saja belum mendapatkan hasil yang memuaskan. Oh God, forgive that sister to miss her parents everyday. They are the best parents! Only mine. She always love them to the max.
Semoga suatu saat usahanya yang dilakukan selama ini memberikan hasil yang sebaik-baiknya. Baik buat keluarga dan semuanya. Kakak perempuan itu sangat mencintai keluarganya, bahkan dia sering dimarahi karena tidak merawat kesehatan dirinya dan terlalu mementingkan keluarga, karena memang sesungguhnya yang ingin dia bahagiakan adalah keluarganya.
“Lalu bagaimana kamu ingin membahagiakan keluargamu kalau kamu tidak dapat menjaga kesehatan kamu untuk keluargamu?” Kalimat itu yang selalu mengiang di telinga. Sungguh orang tua dimanapun, tidak ada satupun diantara mereka yang ingin anaknya sedih, terluka, dan bahkan menangis. Mereka selalu ingin anaknya bahagia dan tersenyum.
Oh, kakak perempuan itu sekarang sedang menangis. Menangis karena dia menyadari betapa keluarganya sangat mencintai dia. Dia yang selalu merasa ada banyak yang lebih beruntung dari dia. Tapi apakah kalian tahu, diluar sana sungguh terlalu banyak hamba Tuhan yang tidak mendapatkan keberuntungan seperti apa yang kamu dapatkan. Tuhan selalu menyadarkan hambanya dengan beribu jalan yang dimilikinya.

Rasa syukur kepada Tuhan tak pernah bisa dilupakan dengan sisa umur yang tambah tahun tambah kurang, semoga dapat selalu membahagiakan keluarga yang senantiasa menyayangi tanpa pamrih apapun. Tanpa menginginkan bayaran. Perasaan itu sudah alamiah. Bukan senyum yang dipaksakan kepada orang lain hanya untuk mendapatkan pujian atau sesuatu yang duniawi.

Self-Understanding

Tadi lagi iseng ngobrol sama temen kuliah. Emang anaknya berpandangan kedepan gitu. Terus pengetahuan dengan self-understanding bisa diacungin jempol. Dua lagi.
“Mayk, kamu tahu gak kukuku loh dimana-mana.”
“Hah, maksudmu, Id?”
“Aku tuh suka banget gigitin kuku, dimanapun, kapanpun, dan lagi apapun. Bahkan saat nyuci, tanpa hujan tanpa badai, tiba-tiba tanganku gores, pas ngucek gitu ternyata dibajunya ada potongan kuku yang nancep.”
“Yaampun, Id.” Kemudian dia ngelanjutin kalimatnya. “Dan biasanya orang yang suka gigitin kuku itu, ada masalah yang disembunyiin yang gak diceritain ke orang lain. Atau sedang mencemaskan sesuatu.” Dan well kalimatnya menohok. Karena aku memang seperti itu. Suka mencemaskan sesuatu yang gak perlu dicemaskan. Suka memikirkan sesuatu yang sebenarnya gak ada hubungannya dengan diriku. Tapi selalu ngerasa hal itu berhubungan.
“Aku tuh gak bisa percaya sama orang loh, Mayk. Bahkan Ibuku sendiri. Meskipun aku selalu bilang aku loh punya sahabat, temen deket. Tapi aku loh gak pernah cerita apapun ke mereka.”
“Kamu gak pengen nyoba ke psikiater tah, Id?”
“Hahaha, lha mbok pikir aku belum pernah kesana? Aku udah pernah ke psikiater loh, mayk. Dan kamu tahu apa? Aku juga gak bisa percaya sama psikiaternya.”
“Tetangga Mayka juga ada yang kayak kamu gitu, suka gigitin kukunya gitu sampe luka, dan dia baru bisa berhenti saat SMA.”
“Dan aku udah kuliah, Mayk.”
“Makanya kamu harus punya orang yang kamu percaya. At least diajak cerita gitu. Dan orang kayak kamu itu harus hati-hati ngapa-ngapain.”
“. . .”

Dan percakapan pun berakhir. Aku memang dari dulu punya masalah yang agak serius dengan hal-hal seperti ini. Keadaan luarku sepertinya baik-baik saja tapi siapa yang tahu dalamnya manusia? Tuhanlah yang Maha Mengetahui.

Taman Bungkul dalam Beberapa Jam (saja)

Hai guys, I miss you to the max. But just so you know, I’m lying. No no, I’m missing you, for real.
Minggu ini kebetulan gak pulang kampong. Jadi ikut temen nih ceritanya ke Taman Bungkul, acara rekor murinya Walls itu loh, dan you know what, big terrible happened! Yakali mau ngantri, rusak lah semua taman gegara berebut ambil kupon. Kita (aku dan temenku berdua) yang datangnya jam 7-an disana cuman ngedapetin tamannya sudah porak poranda. Akhirnya acara Wallsnya di berhentiin. We tought that the coordination full of mess! They can’t manage mass populations yang gak ketebak bakal segitu banyaknya. Eman banget rek! Sumpah.
Dan demi apapun sampah menggunung. Yang lebih parah lagi, saking sesaknya pengunjung, gedung Graha Wonokoyo sebesar itu yang awalnya bersih total menjadi tempat sampah. Dimana orang-orang yang duduk dan santai disana meninggalkan bekas tempat minum dan makan tanpa dosa. It means what? Tukang sampahnya adalah pengunjung, dan tukang bersihnya adalah yang sapu-sapu! Jadi, jangan you all guys ever call tukang bersih itu tukang sampah. Karena yang tukang sampah adalah yang suka buang sampah sembarangan.
Sungguh Taman Bungkul yang bahkan masuk taman terbagus di Asia menjadi sampah masyarakat hanya dalam waktu beberapa Jam! Itu TRAGIS!. Dan MIRIS! Oh Indonesia, sadarlah wahai manusianya yang gak bisa sayang sama alamnya, at least buang sampah di tempatnya gitu. Atau kalau lagi jauh sama tempat sampah, kan bisa deh bungkus sampahnya itu dipegang dulu nyari tempat sampah, atau dikantongin bawa pulang, dibuang ditempat sampah rumah. Hell-oooowwww bukan sambil jalan melenggang tangannya buang sampah dan pura-pura gak bersalah. Sucker.
Semoga kejadian tadi pagi bisa jadi pelajaran ya buat rakyat Surabaya buat sayang sama Kotanya, atau setidaknya sayangilah Taman Bungkul, kan buat kumpul sama keluarga bagus, pewe. Lah kalau dirusak gini? Kalian nyalahin siapa? Pemerintah kota? Orang kalian yang ngerusak yang disalahin siapa?. Semoga rakyat Surabaya atau rakyat-rakyat yang lainnya punya kesadaran yang buat sayang sama tumbuhan’s yang udah diinjak-injak.

Yah, ini adalah kedua kalinya seumur hidup ke Taman Bungkul, dan sumpah teriris rasanya menyaksikan ulang ratusan orang tadi pagi. Hmmmm, semoga pemerintah kota Surabaya diberi kesabaran, Ameen.

5/02/2014

Martabak Telur

Oke, gausah tanya deh ya martabak telur itu yang kayak gimana? Kalian tahu lumpiya? Risoles? Nah, mereka itu bukan martabak. Martabak telor yang paling enak adalah yang dimakan saat lagi lapar. Oh demi apapun juga itu enak banget. Apalagi martabak telur spesial. Ah surga dunia. Spesial? Iya! Ditambah keju sama daging. Duh kalian pasti gak bakalan nyesel beli martabak.
Duh semalem gak sengaja lewat abang-abang jual martabak, terus abangnya main kedip-kedip, jadi gue langsung nempol dan ngendon beli 2 bungkus martabak telur spesial. Astaga, harga 20 ribu sudah dapat makanan senikmat itu. Ah ini dia martabaknya.
Ini, selamat menikmati yah.