2/23/2015

Girls

Thank you supermuch for that not surprising surprise, girls my love. I mean nothing without you guys. Thanks for the gifts. But i'm not sure will wear it or not, it's too girly. Hiks, these are good cause you all gave to me, everything will always good looking and catchy.

Kesayangan, Alya, Mega, Kakak Ika, Mayka yang lagi sakit dan Awin yang sakit juga semoga cepat sembuh. You both are strong. Love You.

Vanada :*


Aku yang (Tak) Berani

Aku tak berjiwa patriotik yang rela mati demi bangsa dan negara, demi kekasih, demi calon mertua atau siapalah. Tapi aku cukup berani untuk mengatakan aku mencintai orang tuaku. Aku berani mengatakan aku sayang mereka. Tapi apalah arti ucapan jika hanya bualan. Buktikan.

Aku bukan ksatria yang berani melawan penjahat dengan tanpa senjata. Mana lah aku berani, buru-buru lari. Tapi aku cukup berani meninggalkan rumah yang paling nyaman dan aman untuk ditinggali. Aku cukup berani untuk berjalan dibawah paparan matahari, meski terkadang inflamasi.

Saat aku tak mampu bangkit, ternyata bukan karena aku tak mampu, tapi aku tak cukup berani untuk mulai bergerak, memulai perubahan. Saat aku lelah dan putus asa, harusnya beranilah yang membuat semua lenyap dan semangat hadir kembali.

Berani bukanlah semata-mata memelototkan matamu kepada mereka preman pasar atau brandalan di pengkolan. Berani bukan melawan nasehat, bukan pula membantah. Keberanian semacam itu merugikan. Alangkah eloknya berani bersama-sama bergandeng tangan satukan visi membangun negeri demi masa depan sang penerus generasi.

Ah, bernafas masih gratis. Alhamdulillah masih bisa bersyukur. Meski dengan berat hati, kujinjing ransel di punggungku, meninggalkan rumah untuk sementara. Karena aku akan kembali ke rumah.



2/21/2015

Sentuhan dari Balik Pagar Besi

Hembusan angin malam menyelinap kedalam jaket tebalku. Aku merapatkannya,  melilitkan syal di leherku lebih erat dan memasukkan tanganku kedalam saku. Meski dingin aku tetap berjalan, menyusuri malam muda ditemani salju ketiga minggu ini.
Aku sengaja lewat jalan memutar demi aroma penuh candu dari rumah yang selalu membuat minuman teman santai yang menenangkan. Meski hanya lewat aku cukup puas, aku sudah meninggalkan separuh hatiku disana. Di depan pagar besi tua yang tinggi menjulang.
Setelah sampai, aku berhenti tepat di depan pagar besi tua yang tegap. Aku menyesap aroma hangat dari dalam. Hangat merayap di sela-sela rambutku. Pagar itu memiliki satu lubang setinggi pundakku yang sering kumanfaatkan untuk melihat aktivitas dari dalam. Hanya taman yang kudapati. Kemudian aku menyandarkan tubuhku di pagar besi, membohongi dingin tubuh dengan hangat semunya.
“Aaak!” Aku tersentak saat sentuhan terasa di pundakku. Aku berbalik dan mendapati tangan bersih berisi dari dalam sana. Tangan lelaki.
“Mau berbagi denganku?” Suara berat dan tertahan tanpa tahu bagaimana rupa wajahnya menawariku segelas panas minuman berwarna gelap dan wangi.
“Emm” Aku mengiakan dan menerima cangkir itu sebagai jawaban dari separuh hatiku yang tertinggal disini.

**

2/13/2015

Terimakasih


Terimakasih ucapan selamat ulang tahun dan do’a teman-teman sekalian.

My daughty besty darling honey

Videonya bikin mewek hiks. Terimakasih banyak. Maaf ya kalau chat atau ngobrol baik langsung maupun lewat telepati selalu ngaco dan baper (bawa perasaan), tapi itu aku. Yang selama delapan tahun kamu kenal makin ngaco dan gak pernah berubah. Semoga kita bisa selalu bersama. Jangan lelah sama aku ya, nduk. Kamu jangan ragu kalau mau cerita, jangan dipendam sendiri, nanti jadi bisul kan gak lucu. Love You, muach.

My Mama Cutie Baper Ever



Mama, terimakasih J. Kamu selalu mendengarkan ocehan yang seringnya hanya angin. Terimakasih selalu ada disamping angin yang selalu melelahkanmu *hug*, sering menawarkan bola tapi berakhir hanya tawaran, ha ha ha. Jangan bosan-bosan curhat ya. Jangan bosan-bosan minta pendapat, mungkin dengan memberi imbuhan omong kosong di setiap pesan-pesanku, aku memberi semangat—katamu. Sayang Mega. Love You, muach.

My Alaya Forever Match
Al, maafkan aku yang sering labil dan menyebalkan. Kamu jangan lelah denganku ya. Meski aku lebih tua kamu ajarkan aku bagaimana mencintai. Uhuk. Bagaimana membuat kepastian. Eaa. Jangan lelah sama aku ya al. Sayang Alya. I love You, muach.

My soulmate even we are not match




Win, you just too mean. Keterlaluan jlebnya. Ha ha ha. Terimakasih sudah mengingatkan. Iya aku lebih dewasa (mukaknya) –“. Jangan lelah punya teman sepertiku ya J. Meski kemesraan kita tidak seperti dulu, tapi semoga hatinya tetap sama *ergh*. Jika tidak ada halangan aku akan kerumahmu. Sayang Awin. Love You, muach.

Kak Ayu


Kak Ay, we are family right? We never meet, even once. But It’s okay, we have known each other. Terimakasih kak do’anya. Semoga cepat dapat kerja kak, traktir adiknya ini. Ha ha ha. Kalau nanti dafa ke Semarang bakal mampir, tampung ya kak. Love You, muach.

My sudden lovely in crime
En, thanks ya gak lupa. Thanks do’anya. Semoga kita selalu diberi jalan untuk belanja buku bareng. Eh, masih kan misi hidupnya? Lol. Don’t miss a thing in life ya love. Terimakasih sudah jadi teman in crime yang totalitas. Love You, muach.

My Wonderful Girl in Wonderland
Yas, makasih ya do’anya. Kamu lancar semua-muanya juga. Semangat. Jangan sembarangan makan. Terimakasih sudah menjadi guru hidup yang bijak dan mendamaikan jiwa. Kepolosanmu memabukkan. Ha ha ha. Love you, muach.

My biggest family LCC UI lovely
Tanpa kalian aku butiran debu. Kalian luar biasa, terimakasih sudah mengajarkan hal-hal baru yang insyaallah berguna dan bermanfaat. Selalu menginspirasi teman-teman, sebarkan kebaikan. LCC UI bersama menginspirasi. I love you supermuch guys, best of the best moment i ever had, with all of you. Semoga menjadi pribadi yang lebih baik. Amin. I love You, muach. (My Genggos team (Mamachan, Adin), Campers 3rd JWC yang aku sayangi, Nisa Amira lup yu. Oh ya, Arum, terharu masa voice-note nya--suaranya sangat merdu.)

My february geng
Ki, yeayyyyy banyak orang amerika yang ikut merayakan kelahiran teman Abralin. :* Thanks ya, kik. Muach

My young bestiest till now
Mama, Astrid. Miss ya superb. Makasih banyak ma, ucapannya menyentuh nurani. Hahaha. Astrid, kapan-kapan curhatan super maksimal ditunggu yah. Senang deh tadi kencannya lancar. :) Love you both, muach.

My old Sista
Kakak, makasih. Doanya buat cepat ketemu MinSun semoga diijabahi dan mereka segera memberiku kepastian. Eaa. Terimakasih ya kak, tidak lelah dengan keberadaanku yang kadang-kadang annoying disampingmu. Makasih sudah rela hati membagi ilmu padaku. Sukses juga buat kamu. Thanks a lot, kak. I love You, muach. 

My cici Van
Van, makasih ya doanya, terimakasih sudah menjadi bagian dari hidupku. Kekeke, lol. Semoga pertemanan kita langgeng. Eaa. Muach.

My Sist Sister
Sis, jeongmal gomapseubnida. Uri, chingu yeongwonhi arrasseo. Ke ke ke. Semoga kita langgeng. Hehehe. Love you, muach.

Kak Winda
Kak Winda, kakak kembaranku yang tidak kembar. Terimakasih banyak kak. Kakak semangat terus. Sukses skripsinya. Salam sayang dariku. Kakak jangan lupa istirahat. Jangan sampai sakit, butuh tenaga super buat riset sana sini. I love You, kak.

Dan masih banyak do'a do'a tulus dari teman-teman. Barakallah buat kita semua. Amin. Love You, guys.

February

Hai....

Hai Februari, meski aku tak begitu menyukaimu tapi apa daya badan, tak mungkin memilih ingin dilahirkan di bulan apa. Happy Birthday to me. Happy birthday my fat. I'll try to enjoy it to the fullest. And I'll continue to love this life and never stop dreaming--make it, do it. May happiness surround me not only on my (not really) special day, but always.

"The best part of having you as my best friend is the amazing ability we have to act crazy and wild without care in the world. I truly feel as if i can let my hair down when I'm with You"  - Friend-

Selamat tinggal belasan. 

Aku merasa aku terlalu menyia-nyiakan usia belasanku. Harusnya aku menikmati usia belia, dengan wajah merona, penuh keceriaan, dan muda. Tapi justru setelah meninggalkan belasan, barulah perasaan itu muncul. Usia yang bukan sembarang main-main lagi. Ditambah wajah boros yang tidak bisa dipermainkan.

Jujur, masih sedikit terpukul dan bersyukur masih diberi kelebihan umur dari Allah sang pemiliki kehidupan untuk melanjutkan amanah sebagai khalifah di Bumi, bismillahitawakaltualallah. Semoga pertambahan umurnya barokah dan membawa kemanfaatan.

Sejak usia delapan (3 SD) aku mengira umurku tidak akan lebih dari delapan belas. Saat usia dua belas (8 SMP) aku menganggap paling mentok umurku di angka sembilan belas. Karena satu dan lain hal. Saat usia delapan belas, semuanya semakin baik, meski tidak bisa diprediksi, iya, semuanya semakin baik. Aku percaya mungkin usia tiga puluh aku bisa bertahan, apabila tidak terjadi apa-apa.

Sejak usia delapan bahkan untuk usia anak-anak aku sudah merasa lelah dengan dunia ini. Dunia yang penuh dengan tipu daya, hanya fatamorgana. Di usia itu aku banyak melihat ketidakadilan, pemberontakan, baik secara langsung maupun hanya cerita. Rasanya dunia ini sangat kejam pada saat itu. Perasaan itu suka datang dan pergi sesukanya. Seperti angin. Masih dipermainkan oleh imajinasi dan euphoria anak-anak.

Sekarang, semuanya harus dipikir matang sebelum memutuskan. Semakin bertambah usia aku semakin sedih. Semakin banyak dosa yang harus kutanggung, semakin dalam rasa kesalku pada dunia yang kejam ini, semakin tak berguna keberadaanku yang penuh omong kosong. Tapi tidak, pikiran dangkal itu harus dihilangkan. Aku harus bersyukur masih diberi kesempatan Allah untuk memperbaiki keburukan, memanfaatkan umur baru untuk membahagiakan orang-orang yang menyayangimu, memaafkan kesalahan agar tidak menjadi bara dalam hati. Meski hati panas jangan biarkan kepala mengikutinya.

Allah menunjukkan hal-hal indah di dunia yang mana aku bisa memberikan sedikit manfaat bagi mereka. Berkat mereka aku sedikit merasa lega masih ada di dunia, bercengkarama dengan perebut oksigen yang lain, penjajah waktu yang lain, penggila buku yang lain, dan penikmat kehidupan yang lain. Terimakasih kepada teman-teman semuanya yang selalu memberi support. Semoga kalian selalu diberkahi dan dirahmati Allah. Amin.

Tidak bisa menampik aku sedih dengan usia sekarang. Tapi aku harus bahagia demi siapa lagi jika bukan untuk diriku sendiri, orang-orang terkasihku, orang-orang disekelilingku. Semoga langkahku selalu diridhoi dan berpendar meski hanya siluet, meski hanya bayangan. Agar diri ini selalu mengintropeksi diri terlebih dahulu sebelum mengomentari orang lain atau hal lain yang bisa saja tidak perlu dikomentari. Semoga dijaga semua indra agar tidak menyakiti, tidak melukai, tidak menghakimi dan tidak menjadi pemasok dosa handal di usia yang semakin bertambah (berkurang).

Selamat datang, puluhan.

Terimakasih kepada orang tua yang selalu mendoakan tanpa meminta. *bow* 

2/10/2015

Rumah Sakit Kusta dan Gereja Tua di Harta Raja

Aktivitas volunteer yang kebetulan saya geluti mengenai pemulihan stigma diskriminasi terhadap orang yang pernah mengalami kusta. Bersama LCC UI (Leprosy Care Community Universitas Indonesia) kita bergerak di bidang sosial dengan mengadakan workcamp-workcamp di specific area yang hanya ditinggali oleh kelompok-kelompok orang yang pernah mengalami kusta (pada awalnya), salah satunya di Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo, Jepara guna membantu mereka mengurangi beban agar mereka tetap percaya diri menjalani hidup. Bahwa banyak di antara kita yang masih peduli.

Campers 3rd Jepara Work Camp 2015

Workcamp yang dilaksanakan pada tanggal 15 hingga 28 Januari 2015 ini memang bertepatan dengan libur sementer ganjil, jadi apa salahnya mengisi liburan dengan hal yang lebih bermanfaat dan bermakna, yaitu mengikuti workcamp yang akan membuat kita sadar bahwa masih banyak diantara kita yang diperlakukan tidak adil oleh stigma yang tertanam di masyarakat bahwa penyakit kusta mudah menular, padahal tidak semudah itu. Apabila penderita sudah mengonsumsi obat dari dokter maka kusta sendiri tidak akan dengan mudah menular. Maka dari itu mereka berhak mendapatkan kenyamanan hidup meski dengan keterbatasan.

Melalui dua tahap, akhirnya 29 peserta dari beberapa Universitas di Indonesia terpilih untuk bergabung di Jepara Workcamp. Tahap yang pertama dilihat dari CV (Curiculum Vitae) dan Motivation Letter yang sebelumnya sudah dikirim ke email resmi LCC dengan beberapa pertimbangan. Setelah dinyatakan lolos di tahap pertama, peserta akan lanjut ke tahap kedua yaitu, wawancara. Wawancara dilakukan vis a vis dan online. Setelah wawancara selesai, maka akan dilakukan seleksi dengan format penilaian yang telah ditentukan, jeng jeng jeng dan terpilihlah jiwa-jiwa muda yang memenuhi ketentuan syarat. Kemudian semua peserta akan mendapatkan pembekalan mengenai apa saja yang akan dilakukan selama workcamp serta apa saja perlengkapan yang harus dibawa selama workcamp. Dan berangkatlah semua peserta workcamp yang biasa kami sebut dengan campers berangkat dari daerah asalnya, dan akan meeting point di Terminal Terboyo Semarang pada tanggal 14 Januari 2015. Saya dari Surabaya bersama tiga campers lainnya (all is girls) menunggu kedatangan campers dari Semarang dan Jogja kemudian naik bis carteran dan menjemput campers dari Jakarta.

Setelah sampai di lokasi kita tidak tidur atau tinggal di dalam tenda-tenda seperti camp biasanya. Melainkan tinggal di salah satu guest house yang disediakan oleh Rumah Sakit Kusta Donorojo. Tempat tinggal selama workcamp biasa disebut basecamp, dengan dua kamar dan dua kamar mandi serta dapur dan pemandangan laut yang membagikan keelokan pulau kecil diseberang laut sana (Pulau Mandalika) yang tak berpenghuni—kecuali penjaga mercusuar yang didirikan oleh Belanda dan diperbaiki Jepang sebagai alat pengintai.



Ini adalah workcamp pertama saya di Jepara. Namun ini kali kedua saya pergi ke Donorojo, sebelumnya telah melakukan survey bersama Project Team pada bulan November 2014. Saya sangat bersemangat untuk segera memulai agenda-agenda workcamp seperti, work, home visit, dan kitchen police. Work adalah ajang interaksi dengan warga desa Donorojo lewat kerja bakti. Kerja bakti yang dilakukan adalah memperdalam selokan yang sudah mulai dangkal karena erosi tanah, membersihkan mushola, serta menjaga kebersihan toilet umum. Sedangkan home visit adalah aktivitas kunjungan ke rumah-rumah warga yang pernah mengalami kusta baik di Lingkungan Pondok Sosial, di Desa Rehabilitasi serta kunjungan ke Rumah Sakit Kusta yang ada disana. 

Home visit selalu memberikan kesan yang mendalam di hati campers. Karena mereka akan melihat secara langsung bagaimana orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) dengan segala keterbatasannya melewati kesehariannya dengan penuh semangat dan rasa syukur. Campers menjadi obat pelipur lara bagi OYPMK yang kerap kesepian karena jauh dari keluarga, bahkan ada yang sengaja ditelantarkan keluarga atau dijauhi dari keluarga. That underestimate way of people to OYPMK sometimes can be a stonebreaker for their confidence. Jadi kita berupaya untuk mengembalikan kepercayaan diri mereka dengan mengajak mereka berbincang-bincang, memperjelas bahwa manusia itu sama. Menghirup udara yang sama dan tinggal menapak di alas yang sama yaitu bumi.

Campers dan Mbah Rasipah

Selama dua minggu kegiatan workcamp kita memasak sendiri dengan modal motor dari salah satu campers Semarang, maka jarak 6 kilometer dari basecamp ke pasar tradisional bisa dilewati meski dengan kendala hujan yang kerap turun karena bertepatan dengan musim penghujan yang mulai jatuh pada bulan Desember hingga awal Maret. Dengan niat yang lurus agenda-agenda workcamp terlaksana dengan lancar, Alhamdulillah. Mulai dari welcoming party, educational program bersama adik-adik yang belajar di TPQ (Tempat Pembelajaran-Pembacaan Qur’an) di Desa Rehabilitasi Sumber Telu.

Workcamp tidak hanya merekatkan silaturhim antara campers dengan warga melainkan juga sesama campers. Saya menemukan keluarga baru di tempat baru. Kita berbagi keluh kesah, saling menghargai satu sama lain, mendengarkan pendapat, mendengarkan curhatan para ahli galau dan permainan-permainan seru yang menghilangkan kejenuhan di basecamp.

‘Setiap pertemuan memiliki makna dalam hidup. Pertemuan itu pula yang memberi tali penghubung untuk masa depanmu. Dimana konsekuensi dari pertemuan adalah perpisahan.’

Sejarah panjang mengenai kampung kusta di Donorojo ini berawal dari nama Donorojo sendiri yang merupakan bahasa jawa memiliki arti ‘Harta Raja’ berasal dari dua suku kata yaitu Dono yang berarti Harta dan Rojo atau Raja. Serta Gereja Tua dan Rumah Sakit Kusta yang pada 1632 didirikan oleh Ratu Belanda, Ratu Wilhemina. Pada awalnya Gereja Tua menjadi media penyebaran agama guna kemudahan jalan Belanda untuk mendapatkan simpati dari Hindia Belanda pada saat itu. Tapi rasa kemanusiaan yang tinggi mengalahkan ego itu, Gereja Tua yang hingga sekarang masih berdiri kokoh tegak berdiri tersebut dulunya menjadi tempat pembinaan dan penyembuhan penyakit kusta di seluruh hindia belanda.  Keunikan serta keelokan Gereja Tua tersebut menjadi primadona tersendiri. Dengan nilai artistik tinggi gereja ini sering dikunjungi para traveller yang berkunjung ke Jepara.


Desa yang bagaikan surga, terletak di perbukitan dan dekat dengan Pantai Keling yang menghubungkan langsung garis pantai ke Timur yaitu Benteng Portugis.  Benteng yang dibangun pada masa Perang Dunia II, salah seorang warga Donorojo bercerita kepada para campers mengenai sejarah Benteng Portugis itu sendiri. Banyak pengunjung yang datang dari berbagai daerah bahkan ada mobil dengan nomor polisi AB (Jogja dan sekitarnya).

Tempat pariwisata warisan nenek moyang yang konon menjadi pusat pertahanan dari kerajaan mataram jika dihubung-hubungkan ke sejarah masa lalu. Sangat panjang. Workcamp di lingkungan pariwisata membumbui aktivitas rasanya semakin menyenangkan. Ditambah keramahan warga yang mendamaikan jiwa. Kegiatan sosial yang mengajarkan banyak nilai kehidupan. Lagi-lagi nilai mengingatkan pada materi, tapi di Donorojo, kita diajarkan banyak hal mengenai nilai, mengenai berbagi. Tidak hanya materi yang bisa kita berikan melainkan kasih sayang, perhatian, doa, dan keihklasan kepedulian lah yang lebih utama daripada hanya sekedar materi tapi tidak memberi kebahagiaan.

Semoga Donorojo selalu bersinar, berpendar layaknya langit malam penuh bintang. Kita tidak akan bosan membagi semangat dan kebahagiaan. Semoga kita juga senantiasa tidak lelah menebar kebaikan.

“Bersatu dalam Perbedaan Wujudkan Kebersamaan”



Realize

-         “If you just realized that I just realized, that we’re be perfect for each other, and we never find another. But it was too late. You just made an option to forget anything about me.”

Mungkin bisa saja aku meminta dengan paksa padamu untuk membatalkan pilihan dan resolusi terbarumu untuk melupakan apapun tentangku. Karena aku baru saja sadar. Entah karena perempuan diberikan keistimewaan untuk menumbuhkan perasaan atau aku sudah memiliki perasaan itu namun berusaha menyembunyikannya. Aku tidak begitu yakin. Apakah kamu mau menerima kesadaran yang kudapati barusan? Bahwa sebenarnya kita akan saling melengkapi.

“You said I’m crazy. Okay, cause I don’t know what you’ve done. Thanks for your caring.”

Tidak apa jika kita tidak bersama. Tapi, bisakan kita kembali seperti sebelumnya? Teman. Permintaan bodoh? Tentu saja aku tahu itu. Tapi siapa yang tahu hati manusia? Oke aku bisa menerima jika kita tidak bisa lagi berteman. Hanya saja, hentikan ulah-ulah konyolmu yang membuat mataku juling. Jika kamu sekarang membenciku, maka katakanlah agar aku tahu dan sadar diri. Sehingga aku tidak akan mengusik hidupmu lagi. Dan akupun harus mengikis kesadaranku. Karena semuanya sudah terlambat. -

Membaca curhatan gadis diatas membuatku ingin menangis. Menangis karena sedih. Iya. Sedih mengapa hidup gadis itu begitu menye? Ah. Mungkin aku tak mengerti saja bagaimana perasaannya. Mungkin jika saya menjadi menjadi si embak itu, saya bisa saja akan bereaksi lebih liar daripada hanya menulis di buku harian atau hanya dengan mencurahkan isi hati pada mama. Sayang, saya kurang tertarik.

Mati satu tumbuh seribu? Masih bisa dipakai kah pepatah itu? Jika iya si embak masih punya semangat, bangkitlah, cari yang lain. Hidup kok dibikin susah. Memang hal-hal demikian harus jadi prioritas? Membangun komitmen? Menyusahkan diri sendiri. Nggak kebayang, serius. Tapi jangan salah, membangun komitmen memang susah sih. Komitmen sama yang bikin hidup ini misal saja. Duh, komitmen kerja (zink --") apalagi. Bukankah sudah riweuh mengurusi diri sendiri yang banyak maunya?  Hmm, manusia memang terkadang lucu. Beda kali ya, mengurusi sahabat atau keluarga dengan mengurusi that kind of relation-shit.

Banyak alasan mereka yang kutanyai mengapa sudah tersakiti berkali-kali tapi tetap tidak jengah? Jawabnya sungguh mengiris hati, karena semua akan indah pada waktunya. Hey embak, itu hati cuma satu, yakali dijaga dong embak. Malah diserahin kepada mereka-mereka yang sudah jelas akan menyakiti hati embak, kan kasihan hatinya, embak. Yakali ada reparasi hati.

Ini kenapa malah gossip dah?


Tapi bukan salah embak kok. Perempuan memang punya keahlian yang luar biasa, yakni keahlian untuk mencintai. Perempuan yang awalnya biasa-biasa saja, setelah didekati, mau juga. Berbeda dengan laki-laki yang hanya tertuju pada satu wanita. Jika tidak dapat siapa yang dituju, maka akan butuh waktu lama untuk membenahi perasaannya. Menata ulang siapa yang ingin dituju. Bagi kalian yang belum sadar, sadarlah. Tapi ingat, jangan dipaksa. Hidup hanya sekali, jangan menelungkupkan hidup anda dalam keterpaksaan.

Kenapa sekarang saya yang jadi menye? Duh gara-gara embak nih, maaf ya mbak saya blamming. Dari pada tulisan ini meracau kemana-mana, saya akhiri saja. Sekian.